“Kenapa mesti takut dengan demo, kalau takut dengan demo berarti ini Yani ada sesuatu yang ditutupi”
Jakarta,Markaberita.Id
Sepekan terkuaknya satu keluarga yang meninggal diperumahan Citra Garden 1, Kalideres-Jakarta Barat yang diduga meninggal karena kelaparan berdasarkan hasil autopsi terhadap para jasad yang ditemukan dan belum lagi pernyataan Walikota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko yang telah membuat kegaduhan karena membuat pernyataan tanpa ada data yang mendukung.
Ketua Umum Sahabat Pemuda Jakarta Barat Ari Kurniawan saat ditemui oleh awak media (19/11) mengatakan, Kami sangat kecewa dengan sikap arogansinya Yani Wahyu Purwoko selaku Walikota Jakarta Barat karena sampai detik ini Yani belum melakukan permohonan maaf atau menarik pernyataan yang dibuatnya terkait kematian satu keluarga di Kalideres-Jakarta Barat.
“Sikap arogan ini, menunjukkan Yani tidak memberikan contoh yang baik kepada seluruh bawahan ada dalam struktur Walikota Jakarta Barat,” kata Ari.
Tambahnya, SPJB menduga Yani ini lebih baik mempertahankan jabatan dibandingkan terjadinya peristiwa kemanusiaan yang sudah menghilangkan nyawa manusia dan terjadi dalam satu keluarga yang notabene adalah warga Yani sendiri.
Ari saat disinggung mengenai isu yang berkembang terkait akan adanya aksi demonstrasi yang ditunjukkan kepada Walikota Jakarta Barat. Ari mengatakan secara tegas, aksi demonstrasi adalah hak setiap warga negara karena demonstrasi adalah suatu pernyataan sikap yang dilakukan dihadapan publik, dan untuk melakukan aksi demo sendiri sudah ada aturan main.
“Kenapa mesti takut dengan demo, kalau takut dengan demo berarti ini Yani ada sesuatu yang ditutupi” tegasnya.(Red)
