Profil Pimpinan TPNPB-OPM, Egianus Kogoya Otak Pembakaran Susi Air di Nduga Papua

Nasional102 Dilihat

Jakarta – markaberita.id – TNI-Polri kini tengah menyiapkan operasi penyelamatan Pilot Susi air yang pesawatnya dibakar oleh Kelompok Kriminal Bersenjata Pimpinan Egianus Kogoya. Pilot Susi Air registrasi PK-BVY, Phillip Mark Mehrtens yang merupakan warga negara Selandia Baru diduga disandera dan dilarikan menuju markas KKB.

Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) pimpinan Egianus Kogoya mengakui telah membakar pesawat Susi Air yang baru saja mendarat di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Selasa pagi, 7 Februari 2023.

“Pilotnya kami sudah sandera dan kami sedang bawah keluar. Untuk itu anggota TNI-Polri tidak boleh tembak atau interogasi masyarakat sipil Nduga sembarang karena yang melakukan adalah TPNPB OPM Kodap III Ndugama-Derakma di bawah Pimpinan Pangima Brigadir Jenderal Egianus Kogoya,” kata Kogoya dalam laporannya.

Disarikan dari Antara, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan pencarian Pilot Susi Air masih dilakukan personel TNI-Polri bersama Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz di wilayah Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua.

Baca Juga  PPDI Bentuk Satgas Pemilih Disabilitas di Karawang

“Terkait Pesawat Susi Air, saat ini TNI-Polri dengan anggota Satgas Damai Cartenz melakukan pencarian,” kata Sigit.

 

Pimpinan Tentara Nasional Pembebasan Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM)Egianus Kogeya (kiri) dan Pemne Kogeya di Markas Kodap III Ndugama Derakma, Papua.

 

Profil Egianus Kogoya
Egianus Kogoya merupakan seorang pria berusia 24 tahun. Di usianya yang masih muda ia menjadi Panglima Komando Daerah Perang III Ndugama yang merupakan bagian dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat.

Kelompok bersenjata yang dipimpin oleh Egianus Kogoya ini merupakan salah satu dari tujuh kelompok bersenjata yang masih aktif di Papua. Diperkirakan kelompok yang dipimpinnya bejumlah sekitar 50 orang.

Ayahnya ialah Daniel Yudas Kogoya yang semasa hidupnya aktif sebagai tokoh Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang juga terlibat dalam penculikan tim Ekspedisi Lorentz pada 1996.

Ini bukan pertama kalinya Egianus disinyalir menjadi tokoh utama konflik di Papua Barat, ia diketahui telah memimpin berbagai aksi penyerangan di Kabupaten Nduga, seperti:

Baca Juga  Atlet Judo Harap Kejuaraan Kapolri Cup Bisa Cetak Bibit yang Bertanding hingga Olimpiade

1. Penembakan pesawat Twin Otter PHK-HVU milik Dimonim Air rute Timika-Kenyam dan pesawat Twin Otter milik Trigana Air yang mengangkut logistik Pilkada dan personil Brimbob pada Juni 2018.

2. Penyanderaan beberapa guru dan tenaga medis di Distrik Mapenduma pada Oktober 2018.

3. Penyekapan dan pembunuhan pekerja PT. Istaka Karya di Bukit Puncak Kabo pada Desember 2018.

4. Disarikan dari berbagai sumber KKB yang dipimpin Egianus kembali menyerang Distrik Mugi yang mengakibatkan tiga anggota TNI gugur pada Maret 2019. Di bulan yang sama gugur pula tiga anggota Brimob.

5. Egianus Kogoya pada 23 Agustus 2019, membawa pasukannya menghalau rombongan TNI di Danau Haberna. Akibat peristiwa ini, dua prajurit dinyatakan gugur

Baca Juga  IPW Desak Polres Jakbar Tahan Oknum Pengacara Diduga Tipu Klien

6. Pada 26 Maret 2022, terjadi adu senjata antara Egianus Kogoya dengan personel Marinir di Distrik Kenyam. Peristiwa ini mengakibatkan dua orang gugur, satu kritis, dan tujuh luka-luka. Tepatnya setelah pos mereka ditembaki pelontar granat.

7. Penyerangan pesawat bukan pertama kalinya dilakukan kepada Susi air, sebelumnya pada 7 Juni 2022, Sam Air yang mendarat di Bandar Udara Kenyam ditembaki KKB hingga ban depan dan tangkinya rusak.

8. KKB pada 16 Juli 2022, membantai 12 warga Kampung Nogolait. Dari kejadian ini, 10 orang termasuk pendeta setempat meninggal dan dua lainnya mengalami luka-luka.

9. Tiga hari sebelum insiden Susi Air, pada 4 Februari 2023 KKB mengancam dan mengintimidasi 15 pekerja pembangunan Puskesmas di Distrik Paro, Nduga, Papua. Beruntung, mereka berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. (Red)

Komentar