Kabupaten Bogor – Markaberita.id
Agus Mulyawan Bakal Calon Anggota Legislatif (Bacaleg) DPRD Dapil V Partai demokrat Kabupaten Bogor geram terkait adanya pemberitaan miring yang mendiskreditkan bahkan menjurus ke pembunuhan karakter dengan menyebut dirinya adalah penipu.
Hal ini disampaikan Agus Mulyawan kepada media melalui pesan singkat WhatsApp. “Adalah H oknum wartawan salah satu media on-line di Parung Panjang, Kabupaten Bogor dengan menyebut dirinya (Agus Mulyawan -red) sebagai penipu tanpa adanya konfirmasi terlebih dahulu sebagaimana diatur oleh Undang-Undang Republik Indonesia No: 40 Tahun 1999 tentang pers”.
Adanya pemberitaan ini berawal turnament sepak bola SKA Competition 2023 bersama Kang Agus Mulyawan Bacaleg dari Partai Demokrat yang di selenggarakan di Lapangan Moh. Toha, Samping SMPN 1 Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (11/6).
Terpisah, salah satu panitia yang akrab disapa Cecep mengatakan,”sejak awal pertandingan SKA Competition 2023 bersama Kang Agus Mulyawan berlangsung pukul 8:45 pagi dihadiri oleh seluruh panitia pelaksana diantaranya, saya (cecep-red), Ebot, Jeje, dan Arif serta disaksikan langsung oleh Agus Mulyawan”.
“Tepat pukul 9:00 Kang Agus didampingi seluruh panitia membuka secara seremoni pertandingan antara kesebelasan SKA melawan MPP, setelah pertandingan usai Kang Agus ijin berpamitan dan pertandingan diserahkan sepenuhnya kepada panitia, “jelas Cecep.
Lebih lanjut Cecep menjelaskan,” pada hari yang sama tepatnya pukul 16:30 usai pertandingan pertandingan semi final kedua usai, wasit menghentikan pertandingan sambil menunggu beberapa menit”.
“Kami pikir jeda waktu yang diberikan wasit untuk istirahat, namun sangat disayangkan pihak wasit tidak akan melanjutkan pertandingan dengan alasan minta dibayar terlebih dahulu dan baru dilanjutkan, “kata Cecep.
Pada kesempatan yang sama Arif selaku panitia mempersiapkan semua nya termasuk piala, dikarenakan terburu-buru piala sempet tertinggal lantaran adanya informasi kalau peserta sudah bubar dikarenakan wasit tidak mau melanjutkan memimpin laga final yang mempertemukan tim Nakim 19 Sukasari Desa Kabasiran berhadapan dengan tim Genras (Generasi Remaja Simpak) Desa Jagabaya. “Kabar wasit tidak berkenan untuk memimpin laga final langsung disampaikan kepada Kang Agus, sehingga beliau tidak jadi ke lapangan, “ujar Cecep.
“Bubar nya pertandingan dikarenakan saya tidak ditempat, itu bukan suatu alasan karena saya sudah serahkan semuanya kepada panitia, ” jelas Agus.
Adanya pertandingan final yang tidak terlaksana kedua tim sepakat mendatangi rumah Agus dengan meminta kompensasi dari pertandingan tersebut. “Pertandingan final yang mempertemukan kedua tim yang belum terselenggara artinya belum ada juara satu dan dua, “ujar Agus
“Lebih disayangkan kenapa tidak terselenggaranya pertandingan final pertandingan tersebut yang seharusnya wasitlah yang harus dipertanyakan tanggung jawabnya, bukan malah menyita 1 (satu) unit motor milik keluarga saya, “kata Agus.
Ditempat terpisah, Nani salah satu menejer kedua tim yang batal bertanding menjelaskan, “tiba-tiba adanya seseorang oknum wartawan berinisial H yang memuat berita dengan mengatakan Bacaleg penipu, kami kedua tim sama sekali tidak tahu”.
“Sebenarnya kita bukan menyandera motor cuma untuk jaminan lagian kita juga menginginkan permasalahan ini mau di selesaikan secara musyawarah, maka kaget tau tau ada berita yang mengatakan Bacaleg penipu, “pungkas Nani.
Penulis:Eva