Gunawan Sniper : Menjawab Tantangan Pengangguran di  Kabupaten Bekasi dan  Langkah-Langkah Strategis Yang Harus Dilakukan

 

 

Bekasi –Markaberita.id

Cikarang Kabupaten Bekasi Provinsi Jawabarat terkenal sebagai kota industri di Indonesia bahkan memiliki kawasan industri terbesar se Asia Tenggara. Hal ini menjadi magnet bagi warga diluar kabupaten Bekasi untuk mengadu nasib dan mencari pekerjaan di wilayah kabupaten Bekasi.

Namun, terlepas dengan semua itu, jumlah angka pengangguran di kabupaten Bekasi terbilang masih cukup tinggi berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran terbuka di Kabupaten Bekasi mencapai 203.000 orang pada tahun 2022. Jumlah ini, meningkat dibanding 2021, yakni 197.000 orang.

Banyaknya warga pendatang menjadi salah faktor berkurangnya peluang kesempatan kerja bagi warga kabupaten bekasi karena adanya kompetitor (persaingan). Hal ini tidak bisa dihindari, banyaknya warga pendatang ke bekasi dalam mencari pekerjaan tidak bisa dibatasi apalagi dilarang karena setiap warga negara Indonesia berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 27 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Baca Juga  POP DOP, Sebuah Perpaduan Streetwear dan Seragam Sekolah

Oleh sebab itulah pada saat ada lowongan pekerjaan disuatu perusahaan industri (factory) akan menjadi rebutan dan persaingan bukan hanya bagi warga kabupaten bekasi dan juga bagi warga pendatang.

Selain faktor banyaknya warga pendatang di kabupaten Bekasi. Meningkatnya angkatan kerja di kabupaten bekasi juga menjadi faktor berkurangnya peluang kesempatan kerja dikarenakan angkatan kerja terus bertambah jumlahnya sementara lowongan kerja jumlahnya semakin berkurang karena banyak pabrik berdiri sudah sejak lama dan jumlahnya tidak bertambah.

Disisi lain, bagi angkatan kerja warga kabupaten bekasi yang jumlahnya cukup besar setiap tahunnya belum dipersiapkan keahliannya yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan karena pemerintah kabupaten bekasi dalam hal ini Dinas Ketenagakerjaan belum maksimal menyediakan BLK-BLK sebagai pusat pelatihan bagi angkatan kerja warga kabupaten bekasi. Diperparah lagi dengan kemunculan LPK-LPK yang los kontrol dari pemerintah daerah dan perannya malah menjadi mediator (calo) tenaga kerja.

Baca Juga  QNAP Meluncurkan Solusi Backup 3-2-1 Terbaru untuk Keamanan Data yang Lebih Baik

Dengan fakta seperti itu kondisi pengangguran di kabupaten Bekasi kalau di ibaratkan orang tinggal dihutan belantara bilamana ingin bertahan hidup tentunya harus memiliki daya fikir dan kemampuan untuk bisa beradaptasi dengan hutan dan hewan buas agar bisa makan dan terhidar dari terkaman binatang atau dengan kata lain bersaing hidup, siapa yang memiliki kecerdasan, kemampuan dan pengetahuan maka ia akan selamat dan bisa bertahan hidup. Artinya mampu berdaya saing. (**)

Bekasi 23 Agustus 2023
Penulis dan Opini :Mbah Gunawan
Ketua Umum Sniper

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *