CIKARANG PUSAT, MARKABERITA.ID – Pj Bupati Bekasi Dani Ramdan mengemukakan Pemkab Bekasi saat ini terus mendorong ASN di lintas perangkat daerah untuk fokus pada solusi penciptaan lapangan kerja lokal Kabupaten Bekasi. Upaya tersebut, menurutnya, harus dilakukan secara kontinyu dengan terus berkolaborasi dengan pihak swasta dan menciptakan lapangan kerja di sektor perdagangan, UMKM dan industri kecil.
Dani menerangkan, berdasarkan data tahun 2022, ada sekitar 1,7 juta lebih kesempatan kerja yang ada di Kabupaten Bekasi. Tetapi dari kesempatan kerja yang berada di sektor swasta khususnya industri manufaktur hanya sekitar 5 sampai 6 ratus ribu kesempatan kerja.
“Dan lapangan kerja barunya tahun lalu, hanya sekitar 50 ribuan, karena tidak mungkin setiap tahun yang 5 ratus ribu itu diganti. Jadi hanya ganti yang pensiun atau perusahaan baru, sedangkan tahun ini baru mencapai 13 ribu,” ungkapnya usai memimpin Apel Korpri, di Plaza Pemkab Cikarang Pusat pada Senin (18/09/2023).
Meski merupakan industri terbesar se-Asia Tenggara, tetapi jika diteliti kesempatan kerja di sektor industri manufaktur sangat kecil untuk penyerapan tenaga kerja. Untuk itu, upaya yang harus dilakukan menurutnya adalah penyebaran tenaga kerja lokal ke sektor lain, seperti pertanian, perdagangan, UMKM dan industri kecil. Sektor tersebut dipercaya menyerap tenaga kerja lebih efektif dalam menyelesaikan pengangguran.
“Nah itulah yang sebenarnya paling banyak menyediakan lapangan kerja,” sambungnya.
Pemerintah Kabupaten Bekasi sudah menjalankan upaya ini dengan penciptaan UMKM sekitar 6000 UMKM baru. Sementara untuk pelaku UMKM tercatat hingga 37 ribu pelaku.
“Yang angkanya dulu hanya 10.277 UMKM, sekarang jadi 16.189 UMKM. Untuk pelakunya yang dulu hanya 20 ribuan sekarang sampai 37 ribu pelaku UMKM,” jelasnya.
Faktor lain yang ditekankan kepada ASN ditiap perangkat daerah dalam penciptaan lapangan kerja sektor UMKM ini, harus juga disampaikan kepada masyarakat atau para pencari kerja agar diberikan pemahaman mengenai terbukanya lapangan kerja di sektor UMKM. Karena saat ini, kebanyakan masyarakat cenderung berminat pada lapangan kerja di sektor industri manufaktur yang justru setiap tahunnya semakin kecil kesempatan kerjanya.
“Kita Pemerintah Daerah lebih fokus di penciptaan pasarnya. Kalau pasarnya tercipta maka UMKM kita itu bisa berproduksi apalagi kalau kita latih, bimbing, itu mereka akan bisa memahami, teknologinya apa nih, bahan baku dari mana, asal pasarnya ada. Bagaimana kita ciptakan pasar? Kita bikin toko daring Bebeli, tingkatkan pameran, kerjasama dengan pasar modern, agar bisa masuk ke sana, itu terbukti dari angka-angkanya ya,” pungkasnya.
Dalam apel tersebut dia juga meminta perangkat daerah terus turun memberikan bantuan ke masyarakat terdampak kekeringan yang telah memasuki perpanjangan masa status Tanggap Darurat Bencana Kekeringan hingga 27 September. (*)