Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) Berkolaborasi Dengan Koperasi Produsen Saung Agroternak Sukajaya (SAS) Dalam Rangka Kegiatan Pengabdian Masyarakat

Setelah produk inkubatornya berhasil menyelamatkan nyawa ribuan bayi prematur di Indonesia, Prof. Dr. Ir. Raldi Artono Koestoer, DEA, atau yang kerap disapa Prof. Raldi, bersama tim-nya kembali berinovasi, lewat produk khas teknik-nya, untuk membantu meningkatkan hasil pertanian di desa Sukajaya, Jawa Barat.

<img style="width: 100%;" src="https://markaberita.id/wp-content/uploads/2024/01/Gambar20-201.jpg" alt="Sejumlah warga di Desa Sukajaya yang mendapatkan manfaat penyuluhan, untuk meningkatkan produksi pertanian-nya, dari kegiatan Pengabdian Masyarakat FTUI, pada tahun 2023 yang lalu. 
” />

Jawa Barat, 8 Januari
2024
– Prof. Dr. Ir. Raldi Artono Koestoer, DEA–Guru Besar Fakultas Teknik
Universitas Indonesia (FTUI)—mewakili FTUI, yang berkolaborasi dengan Koperasi
Produsen Saung Agroternak Sukajaya (SAS); Desa Sukajaya; Sumedang Selatan;
Kabupaten Sumedang; Jawa Barat, dalam rangka kegiatan Pengabdian Masyarakat
kampus itu.

Baca Juga  ANGO Ventures Berikan Investasi Pada Beau Bakery

Kegiatan penyuluhan ini, yang
berlangsung sejak bulan Juni 2023 hingga bulan September 2023, berbentuk
sumbangan alat pengaduk otomatis untuk bahan pupuk kepada Koperasi yang
dipimpin oleh Bapak Eddy Suhendy.

Koperasi itu, yang berdiri pada
bulan Desember tahun 2021, didirikan untuk memberdayakan masyarakat sekitar
daerah itu. Koperasi itu memiliki potensi berupa bahan baku pupuk kompos, dari
kotoran kambing, untuk diolah demi menyuburkan tanaman-tanaman cabai, di lokasi
itu, pada lahan seluas 1.000 meter persegi.

<img style="width: 100%;" src="https://markaberita.id/wp-content/uploads/2024/01/Gambar20-202.jpg" alt="Mesin pengolahan untuk memproduksi pupuk kompos, hasil karya Departemen Teknik Mesin FTUI asuhan Prof. Raldi Artono Koestoer
” />

Alat pengaduk otomatis itu, yang
dikembangkan oleh Laboratorium Departemen Teknik Mesin FTUI melalui sebuah
proyek pada tahun 2022 yang lalu, mampu mengolah campuran kotoran kambing,
molase, sekam kering, sekam bakar, daun-daun kering, dan cairan fermentasi
mikro-organisme untuk menghasilkan produk pupuk kompos yang berkualitas.

Baca Juga  Berkomitmen Menjadi Aplikasi Kripto Terlengkap, Nanovest Merilis Banyak Koin Rare

Hasil dari kegiatan penyuluhan ini
mampu menghasilkan produk cabai keriting seberat 75 kilogram. Hasil tersebut
didapatkan oleh aktivitas sebanyak enam sampai delapan orang yang mendapatkan
penyuluhan dari pembukaan lahan, pembuatan terasering, penanaman semai cabai,
hingga tahapan panen.

<img style="width: 100%;" src="https://markaberita.id/wp-content/uploads/2024/01/Gambar20-203.jpg" alt="Kondisi tanaman cabai yang terserang hama di Desa Sukajaya hasil pantauan tim pengabdian masyarakat FTUI.
” />

Menurut pantauan tim Pengabdian
Masyarakat FTUI, dibawah asuhan Prof. Raldi, kondisi cuaca di Sumedang saat itu
panas dan berada pada musim kemarau. Pada rentang waktu itu, hama tanaman
bermunculan dan merusak daun serta tanaman di lokasi itu.

**********

Koordinator Kegiatan Pengabdian
Masyarakat ini:

Baca Juga  Ketenangan Pikiran Terjamin: Fokus Dubai yang Tak Tergoyahkan pada Keselamatan

Ibnu Roihan S.T., M.T.

Asisten Laboratorium DTM-FTUI
asuhan Prof. Raldi Artono Koestoer

Email               : [email protected]