markaberita.id
Buntut dari pemotongan honor atau gaji berujung pada.pemecatan belasan aparatur dan lembaga pemerintah desa oleh Kades Pantai Hurip.
menjadi masalah berkepanjangan dan terjadinya aksi penyegelan kantor Desa oleh orang tak dikenal.
Polemik antara Kepala Desa Panti Hurip dengan Lembaga Pemerintah Desa ( Perangkat Desa, RT, RW dan Linmas) tidak menemukan solusi, walaupun sudah diadakan rapat mediasi yang difasilitasi oleh Wakapolsek dan Camat Babelan.
Pasalnya rapat tersebut bisa dikatakan hanya akal -akalan dari Kepala Desa saja karena dari pihak BPD pun selaku lembaga resmi sebagai mitra tidak ada yang hadir dalam rapat yang digelar pada hari Jumat (26./01/2024).
Hal tersebut dikatakan salah satu anggota BPD Desa Pantai Hurip Sanusi Nasihun.
Saat dikonfirmasi melalui Temporatur.com telpon WhatsApp nya Sanusi Nasihun mengatakan bahwa,
“terkait rapat yang difasilitasi oleh pak Kapolsek dan pak Camat itu tidak lengkap, karena yang pertama undangan nya mendadak sehingga BPD pun tidak ada yang hadir satu orang pun
Yang kedua ketua BPD sedang sakit.Saya sendiri lagi ada agenda ke Jakarta, saya dapat informasi dari rapat tersebut cuma mangklarifikasi hal yang sudah lalu yang sudah lama tidak ada solusi, ujarnya, Sabtu, (27/01/2024)
Lanjut Sanusi Nasihun mengatakan bahwa, dirinya melhat masih ada niat baik dari Kades untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
“Tapi saya juga melihat ada niatan baik dari Kepala Desa, karena kita akan menghadapi persiapan Pemilu 2024 yang tinggal beberapa hari lagi,makanya kita colin done sementara.
“BPD sendiri belum merekomendasi untuk memfasilitasinya, Karena BPD masih sanggup untuk menata Desa Pantai Hurip yang lebih baik, lagi,kata Nasihun.
:Saya berharap secara pribadi maupun lembaga dan atas nama masyarakat di Desa Pantai Hurip pak.Lurah ini harus proaktif jangan menjaga jarak, saya selaku perwakilan dari BPD siap memfasilitasi mencari solusi, tentunya solusinya yang bagus, kami siap memfasilitasi, tandasnya.
Dari sebagain kutipan rekaman yang beredar di wathsapp salah satu dari Lambaga Pemerintah Desa Pantai Hurip yang mengikuti rapat mengatakan bahwa rapat damai tersbut di sebut, ” Damai Sepotong.
“Damai sepotong, damai tidak ada persyaratannya,yang datang cuma bertiga secara pribadi damai, tapi honor gaji tetap tidak dibayar, ucapnya. (**)
Reporter : Madrawi