Palembang || markaberita.id
Universitas Sriwijaya (Unsri) dikabarkan akan menggelar pertemuan untuk membahas penghentian cawe-cawe Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2024.
Pada flyer yang tersebar luas di media sosial, bertuliskan “Seruan Universitas Sriwijaya, Selamatkan Negara Hukum yang Demokratis, Beretika dan Bermartabat”.
Disebutkan acara tersebut diadakan di gedung Rektorat Unsri di Indralaya, Ogan Ilir, pada Minggu (4/2/2024) mulai pukul 09.00 hingga pukul 11.00.
Namun hingga Minggu siang, tampak tak ada aktivitas apapun di gedung Rektorat Unsri.
Merespon soal pertemuan civitas akademika tersebut, Rektor Unsri Prof. Taufiq Marwa mengaku tak tahu.
“Maaf, coba (minta) konfirmasi ke (pihak) yang mengundang. Secara institusi, Unsri tidak mengadakan acara tersebut. Terima kasih,” kata Taufiq melalui pesan WhatsApp, Minggu (4/2/2024).
Sementara menurut informasi terpercaya dari salah seorang anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsri, undangan pertemuan di Indralaya pada Minggu bukan dari pihak rektorat.
“(Undangan) yang hari ini bukan resmi dari civitas akademika, bukan dari rektorat. Itu undangan dari BEM,” ujar seorang informan yang tak ingin disebutkan namanya.
Dilanjutkan informan tersebut, BEM Unsri baru-baru ini sempat terpecah karena ada anggota BEM yang dinilai inkonsisten soal pilihan presiden,
“Sehingga kami turun kepercayaan,” kata informan tersebut menuturkan.
Begitu flyer disebar, anggota BEM Unsri disebut tak antusias untuk mengikuti pertemuan tersebut.
Namun informan dari BEM memastikan pertemuan tetap akan digelar khusus untuk kalangan rektorat di kampus Unsri Palembang pada Senin (5/2/2024) siang pukul 14.00.
“Besok pertemuan hanya untuk rektor, dosen saja. (Pertemuan) tertutup,” jelasnya.