Proyek Siluman Rabat Beton Desa Bojong barat Diduga Melewati Banyak Tahapan Kontruksi

 

Proyek Siluman Rabat Beton Desa Bojong barat  RT 3. RW. 1 Diduga Melewati Banyak Tahapan Kontruksi

Purwakrta Jabar||

Marakaberita.id Pembangunan jalan poros desa rabat beton Desa Bojong barat Kecamatan Bojong. kabupaten purwakrta. selain misterius karena tidak terpasang papan informasi proyek juga tidak memenuhi aturan kontruksi jalan rabat beton.

 

Dari pengamatan di lokasi ditemukan banyak progres pekerjaan yang dilewati oleh pelaksana kegiatan.

 

Kepala Desa Bojong barat. Di kompirmasi via wa. Membenarkan pekerjaan tersebut di kerjakan secara swadaya.  Saat di kompirmasi oleh pihak media. sampai berita ini ditayangkan beliu masih ada di Subang. Kepala  Kades Bojong tidak ada ditempat, begitupun saat dihubungi melalui seluler. (13/42024)

 

Fakta yang berhasil dihimpun di lapangan menemukan beberapa tahapan pekerjaan rabat beton yang tidak dilakukan tim pelaksana kegiatan, Berikut tahapan pekerjaan yang diduga kuat tidak dilakukan oleh tim pelaksana kegiatan Desa Bojong barat,

Baca Juga  Memperingati Harlah GMPI Ke 31 Tahun, PP GMPI Silaturahmi Serta Menghadiri Haul Habib Alwi bin Ali bin Muhammad bin Husen Al Habsyi

Sebelum dibangun menjadi jalan, tentu lokasi yang akan dibangun harus bersih dari berbagai batuan besar, kayu dan berbagai jenis kotoran lainnya. Namun hal tersebut dibiarkan oleh Tim Pelaksana dan tentu akan mempengaruhi kepadatan lapisan beton.

2. Setelah lokasi dibersihkan maka proses selanjutnya adalah pemadatan tanah yang akan dijadikan jalan.

Proses pemadatan ini harus dilakukan dengan baik agar nantinya tidak ada tanah yang lebih miring. Tidak ratanya lapisan tanah dapat mempengaruhi tingkat kerataan permukaan jalan. Namun hal ini tidak dilaksanakan oleh Tim pelaksana kegiatan secara maksimal/ terlihat hanya asal-asalan saja.

3. Pemberian Pondasi Untuk Beton

Proses yang tidak dilakukan oleh pelaksana kegiatan adalah memberikan tanah urugan pada lokasi yang akan dibangun jalan beton. Umumnya urugan ini menggunakan batu makadam, urugan ini dilakukan hingga mencapai ketebalan kurang lebih 30 cm.

Baca Juga  Komunitas Suzuki independen Purwakarta terus berkomitmen untuk dapat menjadi pelopor dan bernuansa sosial

Setelah urugan batu makadam telah diberikan, maka masih akan ditambahkan urugan menggunakan lapisan sirdam. Urugan kedua ini juga dilakukan hingga mencapai ketebalan yang sama. Urugan kedua ini digunakan untuk mengisi celah yang masih ada pada urugan pertama karena menggunakan campuran kerikil dan pasir. Setelah itu urugan akan dipadatkan hingga sempurna menggunakan vibrator beton.

4. Landasan Cor Beton

Tim Pelaksana juga tidak menutupi lapisan pondasi tersebut menggunakan hamparan plastik, diketahui Penggunaan plastik ini digunakan agar air dari cor beton tidak meresap ke dalam tanah pondasi. Dengan begitu akan terbentuk lapisan beton yang kokoh dan kuat untuk dijadikan jalan.

5. Memasang Kerangka Beton tidak menggunakan tumpuan

Begitu juga pada kerangka besi tulangan beton / wiremesh sebagai lapisan beton decking. Umumnya ketebalan besi kerangka ini adalah sekitar 8 mm yang dibentuk S. Pada pekerjaan proyek ini tidak ditemukan Pemasangan pondasi tulangan yang bertujuan untuk memberikan batasan sekaligus pengikat wiremesh pada lapisan bawah dan atasnya.

6. Proses Pengecoran Beton

Baca Juga  Pemdes Sukahurip Kecamatan Sukatani Dapat Penghargaan Kemenkeu, Kategori Kinerja Tata Kelola Keuangan Dan Pembangunan Desa Yang Baik Tahun 2024

Tim pelaksana kegiatan desa Bojong barat tidak melaksanakan pasca beton sudah dicor yang harusnya ditutup kembali menggunakan plastik ataupun karung goni pada permukaannya. Hal ini bertujuan agar proses pengerasan dapat terbentuk dengan sempurna, setelah mengeras biasanya beton masih mempunyai gundukan-gundukan kecil. Karenanya diperlukan proses perlukaan untuk menghaluskan dan meratakannya agar jalan lebih nyaman dilalui.

6. Proses Pemadatan Beton

Tim pelaksana kegiatan juga tidak melakukan proses penyiraman air selama beberapa hari secara terus-menerus. Hal ini bertujuan agar beton tidak mengalami dehidrasi atau kekurangan air pada lapisannya. Kadar air atau kelembaban beton juga akan mempengaruhi kualitas beton, karenanya dibutuhkan alat ukur kelembaban beton untuk mengujinya.

(Tim/red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *