LSM GANAS : Kades dan Ketua BPD Bekasi Harus Bawa Hasil Studi Tiru dari Bali Untuk Bisa Meningkatkan PADes

Markaberita id

Kabupaten Bekasi – Terkait adanya kegiatan Studi Tiru Para Kepala Desa dan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Ke Provinsi Bali menjadi perbincangan dikalangan publik terjadinya kritikan pedas terhadap kegiatan tersebut. Tetapi, Ketua Umum LSM Gada Sakti Nusantara (GANAS), mempunyai pandangan yang berbeda.

“Lihat hasilnya atau implementasinya dari kegiatan studi tiru tersebut baru kita kritisi bersama jika tak ada satupun desa yang berkembang dari kegiatan tersebut, kita berpikir positif dululah sedikit terkait kegiatan Kepala Desa dan Ketua BPD saat ini”, Kata Ketua Umum LSM Gada Sakti Nusantara, Brian Sakti kepada wartawan, Selasa (7/5/2024).

Menurutnya, kegiatan tersebut sah-sah saja dilakukan. Karena ia meyakini bahwa anggaran kegiatan tersebut sudah melalui proses yang tercantum didalam APBDes di Desa masing-masing yang mau melakukan studi tiru dan disepakati bersama Dengan BPD dari jauh jauh hari sebelum penyusunan APBDes.

Baca Juga  Serah Terima SK Dpc Ganna Cikarang Utara Diwilayah desa Tanjungsari

“Jika proses anggaran kegiatan tersebut sudah dilakukan dengan benar sesuai aturan bersama BPD. Secara administrasi ya sah-sah saja, lalu salahnya dimana, Kegiatannya juga ada, bahkan mereka studi tiru berdasarkan informasi yang diterima, selama 3 Hari Full Studi Tiru, di 3 Desa dan 3 Kabupaten/Kota di Provinsi Bali”, ujarnya.

Bukan tidak boleh mengkritik kegiatan tersebut, boleh-boleh saja, karena setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda. Akan tetapi, tentunya kita lihat dari proses anggarannya terlebih dahulu sudah sesuai aturan dan mekanisme atau belum. Dan kegiatannya bener apa gak ada, kan itu dulu benangnya.

“Mending diBali studi tiru mereka fokus kegiatan, hasilnya bisa dibawa ke Kabupaten Bekasi, dari pada Bimtek misalkan di Bandung, Garut, Kuningan atau Bogor, selama 4 malam, paling Kades 1 malam habis pembukaan pada pulang. Selama ini kita tahu seperti itu, apa itu tidak lebih kepada pemborosan anggaran dan sia-sia”, sindirnya.

Baca Juga  Kades Royadih Gelar Musrenbangdes Sukaringin Tahun Anggaran 2025

Dikatakan Brian, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bekasi, setelah para Kepala Desa dan Ketua BPD studi tiru, bisa memonitoring hasilnya dalam pengelolaan BUMDesnya atau proses pembentukan BUMDesnya.

Apalagi kegiatan studi tirunya tentang BUMDes, semoga semua Desa bisa membentuk BUMDes, bukan hanya sekedar dibentuk saja sebagai pajangan tapi mampu mengembangkan potensi yang ada didesa-desa melalui BUMDes.

Brian sapaan akrabnya, iapun berpesan dan berharap kepada para Kepala Desa dan Ketua BPD di Kabupaten Bekasi yang sedang studi tiru, agar Fokus ikut serta kegiatan Studi Tiru, jangan jadikan ajang piknik atau Hiburan di Bali, agar hasilnya bisa diterapkan di Kabupaten Bekasi dan bisa membawa manfaat di Desa masing-masing.

Baca Juga  SPBU Nakal Kembali Lakukan Pengisian Menggunakan Jerigen

“Haslinya bawa ke Kabupaten Bekasi, Sehinga tidak menjadi stigma negatif bagi Masyarakat Kabupaten Bekasi, harapnya.

Terkait BUMDes tidak diajak atau dilibatkan, Mungkin inikan mau studi tiru dari proses BUMDes terlebih dahulu, sudah dibentuk BUMDes, terus harus seperti apa, bagaimana cara berkembang, apa hasilnya, berapa PADesnya, kan gitu.

“Kabupaten Bekasi belum semua Desa ada BUMDesnya, justru dengan studi tiru ini, mungkin agar semua Desa tahu dari hasil BUMDes dan memacu semangat Kepala Desa juga untuk bisa meningkatkan PADesnya melalui BUMDes dan Terpacu membentuk BUMDes tetapi bukan hanya nama saja”, ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *