Dewan Penasehat HISMINU DKI Jakarta, APBD Rp.17.4 T Disdik masih Amburadul dan Carut Marut 

Jakarta, Markaberita.id

Berbicara masalah pendidikan  khusus nya DKI Jakarta seperti tidak pernah usai. Beragam persoalan mulai dari minimnya anggaran, rendahnya kualitas dan kesejahteraan guru hingga soal ijazah palsu banyak melingkupi dunia ini. Semua persoalan itu bercampur aduk ibarat benang kusut.

Wajah dunia pendidikan memang masih memprihatinkan. Berbagai kritik tajam terus dilontarkan berbagai pihak. Ledakan kekecewaan seakan terakumulasi saat berlangsung peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei silam. Demonstrasi meledak di berbagai daerah. Para siswa, mahasiswa dan guru sama-sama menyuarakan tuntutan perbaikan di semua sektor pendidikan

Dewan Penasehat HISMINU (Himpunan Sekolah Dan Madrasah Islam Nusantara) DKI Jakarta Muhammad Thohar (Gus toto) menanggapi persoalan carut marut dan amburadulnya pendidikan di jakarta mengatakan tiap tahun terus terjadi dan hari ini pendidikan masih menjadi sektor yang berpotensi besar sebagai ladang korupsi bagi penyelenggara pendidikan yang disebabkan oleh lemahnya sistem pengawasan serta penegakan hukum.

Baca Juga  FPPJ Apresiasi Langkah PJ Gubernur DKI Jakarta Terkait Memberikan Pelayanan Bus Siswa Penyandang Disabilitas 

perilaku koruptif seperti banyaknya kasus pungutan liar yang marak pada saat PPDB sampai terjadi pemecatan ratusan para Guru Honorer.

sebelum dipecat secara sepihak setelah Disdik DKI Jakarta menerima temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Mereka menerima formulir ‘cleansing’ yang harus diisi atau ditandatangani.

Pemberhentian secara massal ratusan guru honorer atau cleansing secara mendadak di Jakarta memunculkan kembali masalah pelik pendidikan yang tak kunjung usai.

Gus Toto selaku Dewan Penasehat HISMINU (Himpunan Sekolah Dan Madrasah Islam Nusantara) DKI Jakarta , APBD untuk Dinas Pendidikan Jakarta Senilai Rp. 17,4 T , namun sistim pendidikan pada tiap tahun terjadi carut marut dan ambuadul tak kunjung usai sehingga sangat memprihatinkan dan miris sehingga tidak terarah, dengan adanya fenomena tersebut Gus Toto meminta dengan segera kepada Pj. Gubernur Heru Budi dan Disdik Provinsi DKI Jakarta untuk segera menyelesaikan sengakarutnya Pendidikan di DKI Jakarta, ujarnya, (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *