Prediksi Harga Ethereum: Apakah ETF akan Membawa ETH ke Puncak $5000?

Ethereum (ETH) terus menjadi sorotan di dunia kripto. Dengan kemungkinan listing ETF (Exchange-Traded Fund) yang semakin mendekati kenyataan, banyak investor dan analis bertanya-tanya apakah ini bisa menjadi pendorong bagi harga Ethereum untuk mencapai $5,000.

Dalam beberapa minggu terakhir, para analis dan trader banyak yang membicarakan kemungkinan terjadinya “God Candle” yang bisa membawa harga Ethereum mencapai $5000, terutama dengan kemungkinan pencatatan ETF Ethereum di pasar saham. 

“God Candle” adalah istilah yang digunakan oleh para trader untuk menggambarkan lonjakan harga yang sangat besar dalam waktu singkat. Dalam konteks Ethereum, banyak yang berharap bahwa listing ETF bisa menjadi pemicu munculnya “God Candle” yang akan membawa harga Ethereum melambung tinggi.

ETF adalah instrumen investasi yang memungkinkan investor untuk membeli saham yang mencerminkan harga Ethereum tanpa perlu memiliki ETH secara langsung. Jika ETF Ethereum diluncurkan, ini bisa membuka pintu bagi banyak investor institusional yang sebelumnya ragu untuk berinvestasi di kripto, sehingga meningkatkan permintaan dan harga ETH.

Baca Juga  PT Mitra Abadi Autoparts Hadir di IIMS 2024: World-Class Quality Replacement Parts dengan brand LKS Autoparts.

Kinerja Harga Ethereum

Harga Ethereum (ETH) mengalami penolakan dari puncak $3,518, yang terlihat dari pembentukan sumbu panjang pada candlestick harian dan menutup candlestick pertama bulan ini di $3,420. Peningkatan pasokan menyebabkan gagal tembusnya EMA 50-hari, sehingga harga ETH juga kesulitan melewati fase akumulasi.

Bittime Chart

Pada saat ini, harga Ethereum diperdagangkan di $3,447 dengan pertumbuhan minimal sebesar 0,26% pada jam perdagangan awal pasar Asia.

Mendukung kenaikan harga, crossover positif pada garis MACD dan garis sinyal, serta kenaikan EMA 200-hari, menguatkan teori tren naik.

Apakah Harga Ethereum Siap Mengalami Lonjakan Besar?

Harapan pasar untuk lonjakan besar harga Ethereum (ETH), yang dikenal sebagai “God Candle,” semakin tinggi seiring mendekatnya listing ETF Ethereum. Namun, pembalikan harga baru-baru ini menunjukkan bahwa investor mungkin perlu menunggu sedikit lebih lama. 

Baca Juga  Resmikan 4 Program Baru, BINUS University Fakultas Humaniora Siapkan Gen-Z yang Bertalenta untuk Hadapi Persaingan Global

SEC telah mengomentari formulir S-1 dan meminta pengajuan ulang hingga 8 Juli, yang berarti ada penundaan dalam timeline listing ETF ini.

Penundaan ini memicu berbagai reaksi di kalangan investor. Ada yang mendukung penundaan hingga pasar berada dalam kondisi bullish, sementara yang lain mulai kehilangan kesabaran. Meski begitu, peluang terjadinya “God Candle” tetap ada, baik saat listing ETF berlangsung atau saat pengumuman resmi mengenai pencatatan tersebut.

Jika harga Ethereum berhasil melewati puncak saat ini di $4,066, maka harga ETH berpotensi mencapai rekor tertinggi baru di atas $5,000. Berdasarkan analisis level Fibonacci, target di level 1.272 pada $5,581 bisa tercapai, yang berarti peningkatan sekitar 60% dari harga saat ini.

Image

Efek “God Candle” Terhadap ETH IDR

Ketika “God Candle” muncul pada pasangan ETH IDR, nilai Ethereum terhadap Rupiah bisa meningkat tajam.

Baca Juga  Mengguncang Kota Surabaya! AXIS Esports Labs Memantik Semangat Juara Para Gamers!

Fenomena ini biasanya dipicu oleh berita positif, volume perdagangan yang besar, atau aksi beli mendadak dari investor institusional. “God Candle” sering kali meningkatkan minat pasar terhadap ETH IDR, menarik lebih banyak investor dan trader, yang kemudian mendorong harga semakin tinggi.

Selain itu, “God Candle” dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan. Ketika harga Ethereum melonjak signifikan, para trader mungkin menjadi lebih optimis tentang prospek jangka pendek Ethereum dan memutuskan untuk membeli lebih banyak ETH, yang pada akhirnya meningkatkan harga Ethereum terhadap Rupiah.

Namun, penting untuk diingat bahwa “God Candle” juga bisa membawa ketidakpastian. Setelah lonjakan awal, harga mungkin turun kembali. Oleh karena itu, investor perlu memantau pasar dengan cermat dan mempertimbangkan risiko sebelum membuat keputusan perdagangan berdasarkan fenomena ini.