Amankah Obat Cetirizine untuk Ibu Hamil? Perhatikan Ini!

Selama masa kehamilan, ibu hamil diharapkan untuk lebih berhati-hati dalam mengonsumsi berbagai obat-obatan, termasuk obat alergi. Cetirizine, yang merupakan obat keras untuk mengatasi reaksi alergi, sering digunakan oleh ibu hamil. Namun, pertanyaan yang muncul adalah, apakah cetirizine aman untuk ibu hamil? Berikut ini penjelasan yang tak boleh dilewatkan.

Apa Itu Cetirizine?

Cetirizine adalah obat antihistamin yang berfungsi meredakan gejala alergi. Obat ini bekerja dengan memblokir senyawa yang menyebabkan gejala alergi saat tubuh terpapar alergen (histamin). Cetirizine tersedia dalam bentuk tablet, sirop, dan obat tetes oral. Sebagai obat keras, cetirizine hanya boleh digunakan oleh orang dewasa dan anak-anak dengan usia tertentu, dan harus digunakan dengan resep dokter.

Indikasi Penggunaan Cetirizine

Sebagai antihistamin, cetirizine ditujukan untuk pasien yang mengalami gejala atau reaksi alergi. Namun, cetirizine tidak sepenuhnya menyembuhkan alergi, melainkan hanya meredakan gejalanya. Beberapa indikasi penggunaan cetirizine meliputi:

1. Mengobati pembengkakan akibat urtikaria kronis

2. Mengatasi gejala rinitis alergi

Baca Juga  Kolaborasi Strategis Plugo dengan Revolusi Lokal untuk Dukung UMKM Lokal Optimalkan Bisnis

3. Meredakan gejala urtikaria idiopatik kronis

4. Meredakan asma karena alergi

5. Mengobati urtikaria fisik

6. Mengobati dermatitis atopik

Cetirizine meredakan reaksi alergi seperti gatal pada kulit, tenggorokan, dan hidung, serta mengurangi gejala alergi lainnya seperti bersin dan biduran. Obat ini juga digunakan untuk mengatasi alergi akibat serbuk sari, debu, tungau, bulu binatang, kecoak, dan jamur. Dalam beberapa kasus, cetirizine juga digunakan untuk mengobati ruam atau kemerahan pada kulit, namun tidak untuk mengobati gatal akibat memar atau melepuh.

Dosis Cetirizine

Image

Setelah melakukan pemeriksaan, dokter akan memberikan resep cetirizine beserta dosis dan aturan pakainya. Dosis cetirizine bisa berbeda-beda tergantung usia, kondisi kesehatan, dan reaksi tubuh terhadap obat. Dosis yang umum direkomendasikan adalah:

1. Dewasa: 10 mg sekali sehari.

2. Anak-anak: Usia 2-6 tahun sebanyak 2,5 mg dua kali sehari; usia 6-12 tahun sebanyak 5 mg dua kali sehari; usia >12 tahun sama dengan dosis dewasa.

Baca Juga  Program Pemberdayaan Masyarakat PNM Dan JAMKRINDO Melatih Perempuan Disabilitas Menjadi Wirausaha Batik 

Penting untuk mengonsumsi cetirizine sesuai dosis yang telah ditentukan oleh dokter dan membaca aturan pakai yang tertera di kemasan. Jangan menambah atau mengurangi dosis untuk menghindari risiko efek samping atau penurunan efektivitas obat.

Efek Samping Cetirizine

Efek samping yang paling umum dari cetirizine adalah rasa kantuk. Oleh karena itu, setelah mengonsumsi obat ini, sebaiknya hindari berkendara. Efek samping ringan lainnya meliputi:

1. Mulut kering

2. Rasa lelah

3. Mual

4. Muntah

5. Sakit perut

6. Sembelit

7. Pusing

8. Sakit kepala

9. Reaksi alergi

Jika mengalami reaksi alergi yang tidak membaik setelah tiga hari atau bertahan lebih dari enam minggu, segera hubungi dokter. Ada juga efek samping serius yang harus diperhatikan, seperti:

1. Halusinasi

2. Tremor

3. Mimisan

4. Kesulitan bernapas

5. Sulit menelan atau berbicara

6. Penurunan tekanan darah

7. Perubahan denyut jantung

8. Kehilangan kesadaran

9. Gangguan penglihatan

10. Insomnia

11. Penurunan volume urin atau tidak buang air kecil sama sekali

Baca Juga  Miliki Bagian dari Dubai: Gerbang Anda menuju Kehidupan Mewah Dubai

12. Angioedema (pembengkakan di seluruh tubuh)

Jika mengalami efek samping serius, hentikan penggunaan obat dan segera konsultasi dengan dokter.

Cetirizine untuk Ibu Hamil

Sebagai obat keras, cetirizine dapat digunakan oleh orang dewasa dan anak-anak, namun tidak sepenuhnya aman untuk ibu hamil. Cetirizine termasuk dalam kategori B untuk kehamilan, yang berarti uji pada hewan tidak menunjukkan risiko terhadap janin hewan, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. 

Oleh karena itu, cetirizine untuk ibu hamil dapat diberikan jika manfaatnya lebih besar daripada risikonya. Penggunaan cetirizine pada ibu menyusui juga harus di bawah pengawasan dokter, karena obat ini dapat terserap ke dalam ASI hingga 25-90%.

Baik ibu hamil maupun menyusui sebaiknya menggunakan cetirizine dengan hati-hati dan selalu di bawah pengawasan dokter. Pastikan Anda tak ketinggalan informasi seputar kesehatan terutama kesehatan wanita dengan mengakses www.yoona.id/blog. Dapatkan informasi seputar kesehatan terbaru sekarang.