Dilarang Berpacaran,Seorang Gadis Warga Desa Talang Bulang Gantung Diri Dirumahnya

PALI Sumsel,Markaberita.id–Masyarakat Kabupaten PALI ProvinsiSumatera Selatan,digemparkan oleh peristiwa tragis yang menimpa seorang gadis berinisial MS (19).

 

MS ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri dirumahnya, yang beralamat di Dusun 4 Desa Talang Bulang, Kecamatan Talang Ubi, pada Senin dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

 

Kapolres PALI, AKBP Khairu Nasrudin, S.I.K., M.H., melalui Kapolsek Talang Ubi, Kompol Ripan Wijaya, S.T., membenarkan insiden tersebut.

 

“Kejadian ini benar terjadi pada hari Minggu, 25 Agustus 2024,” ujar Kompol Ripan kepada awak media, Selasa petang setelah menghadiri acara peringatan Hari Kemerdekaan di halaman Mapolsek Talang Ubi.

 

Berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan Polsek Talang Ubi, MS diduga mengalami tekanan emosional setelah dinasihati oleh ayahnya untuk lebih fokus pada pendidikan ketimbang berpacaran.

Baca Juga  Kejati Banten Dan IAD Wilayah Banten Gelar Berbagai Kegiatan Di Bulan Suci Ramadhan 1445 H

 

“Sekitar pukul 17.00 WIB, korban mendapatkan nasihat dari ayahnya untuk fokus sekolah dan tidak berpacaran dulu,” jelas Kompol Ripan.

 

Pada malam yang sama, sekitar pukul 21.00 WIB, MS mengajak pacarnya untuk kawin lari, namun ajakan tersebut ditolak.

 

Penolakan ini diduga memperburuk kondisi emosional korban.

 

“Dari informasi yang kami terima, korban telah berpacaran selama satu tahun. Namun, karena pacarnya masih sekolah,orang tua korban menyarankan agar MS fokus terlebih dahulu pada pendidikan,”tambah Kompol Ripan Wijaya.

 

Sekitar pukul 00.30 WIB pada hari Senin, Polsek Talang Ubi menerima laporan dari Kepala Desa Talang Bulang, Menriadi, yang menyatakan bahwa ada warga yang ditemukan gantung diri.

Baca Juga  Jalin Kedekatan dengan Masyarakat,Polsek Penukal Utara Gelar Giat Jum'at Curhat

 

Tim dari Polsek Talang Ubi segera menuju lokasi dan menemukan MS sudah diturunkan dari posisi gantung diri.

 

Kapolsek Talang Ubi juga menekankan pentingnya peran keluarga dan lingkungan dalam memberikan dukungan moral dan emosional kepada anak-anak dan remaja.

 

“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih memperhatikan kondisi mental dan emosional anggota keluarganya. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional jika diperlukan,” ujar Kompol Ripan Wijaya.

 

Peristiwa ini meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga MS dan masyarakat sekitar.

 

“Diharapkan kejadian ini menjadi pelajaran bagi semua pihak,agar lebih peduli terhadap kesehatan mental dan emosional, terutama di kalangan generasi muda.” pungkas Mantan Kabag Logistik Polres PALI ini kepada para awak media.(Hr/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *