Persiapan Kejuaraan Asia Junior Usia Remaja 2025

Markaberita.id 

Kota Bandung // Untuk persiapan Kejuaraan Asia Junior Usia Remaja 2025 yang akan dilaksanakan di Indonesia, fokus utama adalah pada atlet berusia 15 hingga 17 tahun. Kejuaraan ini bertujuan untuk mempersiapkan atlet dalam menghadapi kompetisi tingkat Asia, yang direncanakan untuk melibatkan minimal 10 dari 11 kelas yang ada, meskipun di tingkat Asia biasanya terdapat 14 kelas.

Persiapan dan Jadwal

Persiapan kali ini dipimpin oleh Sekjen, dan hasil dari kejuaraan ini akan dilaporkan ke Kemenpora untuk mendapatkan dukungan dalam event internasional mendatang. Pertandingan dimulai pada hari Sabtu dengan 3 kelas, dilanjutkan pada hari Minggu dengan 2 kelas penutupan. Atlet akan bertanding berdasarkan kategori berat badan yang bervariasi dari 40 hingga lebih dari 73 kg.

Baca Juga  Saeful Islam Anggota DPRD Kabupaten Kritisi Kenaikan Upah yang dianggap Minim

Kebutuhan dan Dukungan

Dalam persiapan kejuaraan ini, dukungan berupa pupuk juga sangat diharapkan untuk mendukung persiapan atlet. Hal ini penting untuk memastikan bahwa atlet dapat mempersiapkan diri dengan baik dan menunjukkan potensi mereka dalam kompetisi.

Profil Atlet

Salah satu atlet yang akan berkompetisi adalah Kayla Putri Nabilla, seorang atlet angkat besi berusia 15 tahun. Kayla akan bersaing dalam kategori usia 15 hingga 17 tahun, dan kejuaraan ini merupakan langkah awalnya menuju kejuaraan Asia Junior. Persiapan ini adalah bagian dari upaya untuk membentuk atlet yang siap bersaing di tingkat internasional.
Artikel ini memberikan gambaran mengenai persiapan dan pentingnya dukungan untuk sukses dalam kejuaraan mendatang.

Baca Juga  Pelantikan dan Kaderisasi Digelar Komisariat PMII inisa

“Kejuaraan Asia Junior usia remaja yang akan dilaksanakan tahun depan bertujuan untuk menyiapkan atlet dalam menghadapi kompetisi tingkat Asia. Dengan melibatkan 11 kelas dan jadwal pertandingan yang terbagi antara hari Sabtu dan Minggu, kami berharap hasil dari kejuaraan ini akan menunjukkan potensi atlet dan mendapatkan dukungan yang diperlukan dari Kemenpora untuk event internasional mendatang. Selain itu, dukungan berupa pupuk sangat diharapkan untuk mempersiapkan atlet dengan sebaik-baiknya.”

Widia mona

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *