Roberto Manurung Pengamat Sosial Politik Jakarta, Dinamika Politik Jakarta Saat Ini Mengacu Antara Kotak Kosong & Calon Independent

Jakarta,Markaberita.id

Berdasarkan kondisi politik saat ini telah muncul fenomena bahkan dimungkinkan untuk mengarah kepada kontestasi pada pesta demokrasi di DKI Jakarta dihadapkan oleh pasangan calon tunggal dari unsur partai politik menghadapi kotak kosong dan calon independent.

Hal ini merupakan strategi politik untuk menjadikan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Prov. DKI Jakarta yg dinilai memiliki elektabilitas yang masih rendah dibandingkan calon lain yang sudah memiliki lebih tinggi berdasarkan hasil survey. Sebagai bakal calon menurut berbagai survey, para calon unggulan yang teratas disebut nama Anies Baswedan, Basuki Cahaya Purnama (Ahok) dan Ridwan Kamil.

Untuk ke tiga calon tersebut merupakan para mantan Gubernur sehingga telah memiliki nilai politis, oleh karena telah didukung partai politik sewaktu menduduki jabatan politik tersebut dalam menjabat sebagai gubernur.

Selanjutnya atas dasar kondisi saat ini dengan fenomena yang terjadi melalui hadirnya calon independent dan kotak kosong, menjadikan suatu konstalasi politik yang berubah. Perubahan tersebut sudah barang tentu untuk mengkondisikan dalam menggagalkan calon tersebut melalui tidak adanya dukungan partai sesuai batasan minimal suara termasuk koalisi partai politik.

Baca Juga  Ada Surat Beredar Pelaksanaan Haji Bagus Demi Gagalkan Pansus

Prediksi yang muncul tampaknya akan hadirnya figur dari kalangan birokrasi yang memiliki kapasitas dan pengalaman kerja serta telah mengenal perkembangan kota Jakarta. Adapun nama yg diharapkan tampil adalah Heru Budi Hartono yang saat ini dipercaya Presiden Jokowi sebagai Penjabat Gubernur Prov.DKI Jakarta dan merangkap sebagai Kepala Sekretariat Presiden ( KSP ). Dengan tampilnya calon Heru Budi Hartono yang sudah malang melintang menjadi pejabat dijajaran Pemda DKI Jakarta, seperti Walikota Jakarta Utara dan jabatan strategis lainnya, dimungkinkan kinerja dapat berhasil, mengingat prestasi yang cukup baik sehingga diharapkan mampu mengatasi permasalahan jakarta, terlebih kondisi Jakarta sebagai peralihan menghadapi transisi Ibu Kota.

Untuk sekilas prestasi telah juga teruji bagi sosok Heru Budi Hartono atas penilaian masyarakat khususnya penilaian dari para anggota DPRD DKI Jakarta, yang menilainya sebagai kerja nyata. Selanjutnya bahwa bila mana disanding dengan calon independent, Heru Budi Hartono dapat dipastikan menang, mengingat calon tersebut kurang mendapat perhatian masyarakat Jakarta. Nilai tambah bagi keunggulan suara Heru Budi Hartono adalah mendapatkan Jokowi efek dimasyarakat serta koalisi partai KIM “Plus” .

Sebagai pasangan Heru Budi Hartono untuk menjadi Wakil Gubernur diharapkan dari unsur kaum perempuan, mengingat masyarakat Jakarta dalam menghadapi kota global perlu dukungan langsung menghadapi tantangan dan ancaman terhadap masalah kekerasan dan perdagangan perempuan dan anak yang semakin meningkat. Begitupula perlu perhatian terhadap pendidikan dan kesehatan terhadap kaum perempuan dan generasi muda yang merupakan birahi dari pada kaum perempuan. Sedangkan secara khusus kehadiran pemimpin daerah di Jakarta ini dari unsur kaum perempuan adalah untuk mendukung penuh politik anggaran bagi kaum perempuan serta melakukan terobasan atas masalah narkoba bagi generasi muda.

Baca Juga  Ichsanuddin Noorsy : KEGAGALAN SISTEM ADALAH PRAHARA BANGSA

Figur yang diharapkan tampil sebagai Wakil Gubernur dari sosok perempuan adalah Rahayu Saraswati, yang merupakan pimpinan partai politik Gerindra dan saat ini terpilih menjadi anggota DPR RI dari Dapil Jakarta, yang sebelumnya merupakan anggota DPR RI dari Dapil Jawa Tengah. Sebagai dukungan prestasi bahwa Rahayu Saraswati bergelut dalam mengatasi permasalahan tentang perdagangan manusia dan juga merupakan seorang artis dan seniman.

Dalam kontestasi Pilkada Jakarta, Rahayu Saraswati dapat dipastikan akan mendapatkan dukungan masyarakat Jakarta dan dukungan Prabowo efek. Secara genetika politik pun mempunyai hubungan secara langsung dengan pengusaha nasional Hasyim Djoyohadikusumo sebagai anak perempuan dan keponakan dari Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Juga  Prestasi Anak Desa yang Gemilang Mengukir Sejarah   Menjadi Warga Kehormatan di Rusia

Sebagai bahan pertimbangan bahwa tingkat keterpilihan kaum perempuan dalam Pemilu Legislatif Dewan Perwakilan Daerah 2024 mencapai hasil yang signifikan mengingat dukungan DPT 2024 , jumlah pemilih terbanyak adalah dari unsur perempuan. Adapun hasil Pemilu DPD 2024 diberapa daerah, antara lain Prov. Jawa Timur sebanyak dua orang perempuan, Prov. Jawa Tengah dua orang, Prov. Jawa Barat tiga orang, Prov. Banten dua orang dan bahkan Prov. Sumsel sebanyak empat orang. Mengacu hasil tersebut maka tingkat keterpilihan kaum perempuan dapat meraih lima puluh persen (50 %).

Berdasarkan uraian diatas maka sosok figur untuk calon Gubernur di Prov. DKI Jakarta berindikasikan dari unsur birokrasi yang berpengalaman dan mengenal Jakarta, dengan dukungan koalisi KIM Plus serta dukungan Jokowi efek. Sedangkan Wakil Gubernur dari unsur politikus dan sosok dari kaum perempuan.

Demikian dan diharapkan pasangan ideal haei ini Heru Budi Hartono dan Rahayu Saraswati dapat menjadi Calon pada Pilkada DKI Jakarta 2024. (Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *