Menpora Dito: Prestasi Atlet Indonesia di Paralimpiade 2024 Catat Sejarah

Markaberita.id – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo, menyatakan bahwa prestasi yang diraih oleh para atlet Indonesia di ajang Paralimpiade Paris 2024 merupakan sebuah tonggak sejarah baru dalam dunia olahraga Tanah Air. Hal tersebut ia sampaikan dalam acara penyerahan bonus bagi para atlet peraih medali di halaman Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu sore (11/9/2024).

Sebagaimana dilansir antaranews.com, Menurut Dito, dengan dedikasi dan kerja keras yang didukung oleh berbagai pihak, para atlet Indonesia sukses membawa pulang total 14 medali, yang terdiri dari satu medali emas, delapan perak, dan lima perunggu. Ia menyebutkan bahwa medali emas diraih oleh Hikmat Ramdani dan Leani Oktira dari nomor ganda campuran cabang para bulu tangkis kategori SL3.

Selain itu, perolehan delapan medali perak disumbangkan oleh beberapa atlet, termasuk Muhammad Bintang Herlangga dari nomor tunggal putra cabang boccia, serta tim beregu campuran boccia yang terdiri dari Muhammad Syafa, Felix Ardi Yudha, dan Gischa Zayana. Dalam cabang lari, Saptoyogo Purnomo dan Karisma Evi Tiarani masing-masing menyumbangkan medali perak di nomor lari 100 meter putra dan putri. Sementara itu, empat medali perak lainnya diperoleh melalui cabang para bulu tangkis oleh Suryo Nugroho, Qonitah Ikhtiar Syakuroh, Leani Ratri Oktila, dan pasangan Khalimatus Sadiyah/Fredy Setiawan.

Baca Juga  Mahasiswa Rantau Kalimantan Barat Di Jakarta Apresiasi H. Sutarmidji Selama Menjabat Menjadi Gubernur Kalbar

Untuk kategori perunggu, Indonesia berhasil mengamankan lima medali, dengan Muhammad Syafa dan Gischa Zayana masing-masing meraih medali dalam nomor tunggal boccia putra dan putri. Di cabang para bulu tangkis, Fredy Setiawan, Dheva Anrimusthi, dan pasangan Subhan/Rina Marlina juga turut menyumbangkan medali perunggu dalam berbagai nomor.

Dito menekankan bahwa pencapaian ini melampaui target yang ditetapkan oleh pemerintah, yakni satu medali emas, dua perak, dan tiga perunggu. Prestasi ini juga, menurut Dito, menunjukkan perkembangan signifikan dalam pembinaan dan pengembangan atlet disabilitas di Indonesia.

Menpora menambahkan bahwa pembangunan Paralympic Training Center di Karanganyar, Jawa Tengah, yang sedang dalam proses, akan menjadi fondasi yang kokoh untuk mendukung lebih banyak pencapaian di masa mendatang. Ia optimis pusat pelatihan ini akan semakin meningkatkan prestasi para atlet disabilitas Indonesia di tingkat internasional.

Baca Juga  Atlet Kabupaten Bekasi Bersinar di Peparnas XVII Solo, Siap Hadapi Peparda 2026

“Keberhasilan ini membuktikan bahwa rencana pembangunan Paralimpiade Training Center di Karanganyar akan memperkuat prestasi para atlet kita. Pusat pelatihan ini diharapkan mampu mempersiapkan para atlet untuk ajang-ajang internasional berikutnya,” tambahnya.

Dito berharap pencapaian ini bisa menjadi motivasi bagi para atlet untuk terus mengukir prestasi lebih tinggi dan membentuk generasi atlet disabilitas Indonesia yang kompetitif di kancah dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *