Jakarta, Markaberita.id
Pasangan Mas Pram-Bang Doel yang diusung dan didukung PDI Perjuangan dan Partai Hanura dalam waktu tidak sampai satu bulan sudah berhasil mendongkrak elektabilitas, yang awalnya mulai dari nol.
Hal tersebut diungkapkan Politisi PDI Perjuangan, Mohammad Thohar kepada wartawan melalui keterangannya, Sabtu (21/9).
“Hasil ini membuktikan bahwa kerja keras Mas Pram-Bang Doel dalam berkontestasi di Pilgub Jakarta cukup signifikan hasilnya dan dalam tren positif. Kami belum menyampaikan program saja sudah bisa mendapatkan 28,4 persen,” tandas pria asal Kota Wali Demak ini.
Saat masuk masa kampanye pada 25 September, imbuh Gus Toto, yang secara aturan sudah boleh mengajak dan menyampaikan visi misi serta program, elektabilitas Pramono-Rano akan melonjak lagi. “Keyakinan kami, pasangan Pramono-Doel akan naik lagi dan akan memenangkan Pilkada di Jakarta,” imbuhnya.
Toto menjelaskan, salah satu yang mempengaruhi adalah tingkat popularitas calon. “Dari segi popularitas, dengan tingkat populatas yang masih kecil saja Mas Pram sudah bisa mendulang 28,4 persen elektabilitas. Padahal baru kurang lebih tiga minggu,” ucapnya.
Gus Toto bersama masyarakat dan relawan terus bergerak melakukan sosialisasi. “Saat popularitas sudah berimbang, maka elektabilatas pasangan Mas Pram-Bang Doel juga akan naik signifikan dan kami yakin akan menyalip semuanya,” ucapnya.
Dia menambahkan, mayoritas warga Jakarta yang punya hak pilih pada Pilkada belum menentukan satu pun kandidat. Ada 64,2 persen pemilih yang baru akan menentukan pilihan ketika kampanye resmi dimulai sampai dengan hari pencoblosan.
Dia pun sangat optimis akan memenangkan kontestasi Pilgub Jakarta. Pasangan Pramono Anung-Rano Karno adalah solusi bagi warga Jakarta untuk mengatasi kompleksitas yang ada.
“Saat masa kami kampanye, gerakan akan semakin besar. Semoga tidak ada intervensi dari kekuasaan,” katanya.
Diketahui, Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei elektabilitas Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jakarta. LSI melakukan survei menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan (margin of error) plus minus 2,9 persen pada pada tingkat kepercayaan 95 persen, dengan asumsi simple random sampling. Sampel berasal dari seluruh Kota Administratif di Jakarta yang terdistribusi secara proporsional.
Sampel sebanyak 1.200 orang. Teknik pengambilan jawaban dengan melakukan wawancara tatap muka. Survei dilakukan pada 6-12 September 2024.
LSI menyebutkan, elektabilitas kandidat di Pilkada Jakarta 2024 saat ini masih termasuk cair, karena 64,2 persen responden yang belum menentukan pilihan. Sementara, pemilih yang sudah menentukan pilihannya jauh-jauh hari sebesar 35,3 persen dari total 100 persen dan jumlah tak menjawab 0,5 persen.
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan mengatakan, pasangan Ridwan Kamil-Suswono miliki elektabilitas 51,8 persen, Pramono Anung-Rano Karno 28,4 persen dan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana: 3,2 persen. Sementara, yang tidak ikut memilih (golput) 3,9 persen, dan yang menyatakan tidak tahu/tidak jawab 12,8 persen. (Red).