Laskar Suku Betawi & Ormas Betawi Bangkit Geruduk Bawaslu, Tuntut Suswono Diadili

Matkaberita.id | JAKARTA, 20 November 2024 – Laskar Suku Betawi dan anggota organisasi masyarakat (Ormas) Betawi Bangkit hari ini mendatangi kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Daerah Khusus Jakarta (DKJ) di Jakarta Selatan. Aksi tersebut dilakukan untuk mendesak Bawaslu mengambil langkah tegas atas dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Suswono, calon wakil gubernur nomor urut 1 dalam Pilkada DKJ 2024. Suswono diduga membuat pernyataan kontroversial yang melibatkan isu agama.

Sekitar seratus orang dalam aksi tersebut mengenakan pakaian khas Betawi serta baju bertuliskan “Rasulullah Bukan Pengangguran” berwarna hitam putih. Mereka juga membawa spanduk bertuliskan, “Tegakkan Keadilan, Usut Penistaan Agama!”.

Ketua Umum Ormas Betawi Bangkit, David Darmawan, yang juga bertindak sebagai pelapor dalam kasus ini, meminta Bawaslu segera menginvestigasi dugaan pelanggaran tersebut secara objektif.

Baca Juga  PW Pemuda Pujakesuma Sumut Nyatakan Diri Siap Dukung Pilkada Damai 2024

“Kami meminta agar Bawaslu segera mengambil langkah hukum yang jelas. Kami tidak akan mentolerir tindakan yang merusak keharmonisan antar umat beragama di Indonesia. Sejak diagendakan untuk klarifikasi, Suswono sebagai terlapor tidak pernah hadir di Bawaslu,” ujar David.

Namun, pihak Bawaslu menyatakan bahwa kasus ini telah diserahkan ke kepolisian karena dianggap sebagai pelanggaran tindak pidana umum. Untuk pelanggaran pemilu, laporan David dinilai belum memiliki bukti yang cukup. David mengaku masih menunggu nomor kasus dari pihak kepolisian untuk melanjutkan proses hukum.

“Bawaslu sudah menyampaikan kepada kami, dan sekarang kami menunggu nomor kasusnya. Jadi, kami akan lanjutkan dan teruskan kasus ini,” tegasnya.

Meski Suswono telah menyampaikan permohonan maaf secara terbuka, David menegaskan bahwa proses hukum harus tetap berjalan. Menurutnya, dugaan pernyataan Suswono yang menyeret nama Nabi Muhammad demi kepentingan politik tidak bisa dibiarkan.

Baca Juga  Tabrak Lapak Bensin, Seorang Pengendara Sepeda Motor Tewas Terbakar, Kapolsek Pebayuran Sigap Cek & Amankan TKP

“Ini bukan soal politik saja, tapi soal akidah. Kalau dulu Ahok non-Muslim, ini Suswono Muslim dari partai Islam tapi membawa-bawa nama nabi untuk kepentingan Pilkada. Saya hanya anak Betawi yang peduli dengan narasi ini,” ujar David.

Suswono sendiri belum memberikan pernyataan resmi pasca permintaan maafnya. Namun, gelombang kritik terus mengalir dari berbagai pihak, termasuk Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Santri DKI Jakarta, dan beberapa organisasi lainnya. Mereka menilai pernyataan Suswono yang dianggap menyamakan Nabi Muhammad dengan pemuda pengangguran sebagai tindakan yang tidak pantas.

Aksi ini menjadi sorotan, terutama karena ketegangan politik dan sosial yang meningkat menjelang Pilkada DKJ 2024. Para pengunjuk rasa menegaskan bahwa kasus ini harus diproses secara transparan dan adil tanpa terpengaruh oleh kepentingan politik.

Baca Juga  Menjelang HUT RI Ke 79 Karang Taruna Rw 02 Gelar Pelatihan & Sosialisasi Redkar Di SDN 05 Kel Bukit Duri Tebet Jakarta Selatan Berjalan Sukses 

Situasi di sekitar kantor Bawaslu tetap kondusif, meskipun lalu lintas sempat tersendat akibat aksi ini. Pihak Bawaslu diharapkan segera memberikan respons terhadap tuntutan masyarakat. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *