Markaberita.id | Jakarta – Peneliti politik BRIN, Wasisto Raharjo Jati, menyarankan Presiden Jokowi untuk mendirikan partai politik sendiri setelah pemecatannya dari PDI-Perjuangan, ketimbang bergabung dengan Golkar atau Gerindra.
Wasisto berpendapat Jokowi memiliki basis massa dan loyalitas relawan yang kuat, sehingga berpotensi sukses membangun partai baru, serupa dengan langkah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mendirikan Partai Demokrat.
Ia menilai mendirikan partai merupakan pilihan ideal mengingat jumlah relawan Jokowi yang besar. Namun, Wasisto juga menekankan bahwa pilihan tersebut bergantung pada keinginan Jokowi untuk tetap aktif di politik praktis atau pensiun.
“Kalau menimbang jumlah relawannya yang besar, maka mendirikan partai adalah pilihan ideal,” ujar seperti dikutip Markaberita, Rabu, (11/12/2024)
Kendati begitu Wasisto mengatakan, apabila Jokowi ingin rehat dari dunia politik, maka pilihan mendirikan partai politik sebaiknya dibatalkan saja sehingga ia lebih fokus menikmati masa pensiun dan hari tuanya.
“Saya pikir itu tergantung pada kebutuhan dan keinginan politik Pak Jokowi ke depan, apa setelah ini masih akan tetap aktif berpolitik praktis atau undur diri sepenuhnya dari dunia politik,” tutupnya.
Sementara itu, Mantan presiden Jokowi sendiri menyatakan belum memikirkan kelanjutan karier politiknya dan belum berencana bergabung dengan partai mana pun. Pernyataan ini disampaikan menanggapi spekulasi mengenai kemungkinan Jokowi bergabung dengan Golkar atau Gerindra, kedua partai yang telah menyatakan kesiapan menerima mantan presiden tersebut.(Red)