Bekasi – Markaberita.id
Komunitas lintas agama, meliputi Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Laudato Si – KWI, dan PGI, bersama Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono, menggelar aksi peduli lingkungan bertajuk “Peduli Muara Gembong” di wilayah pesisir Kabupaten Bekasi. Kegiatan ini menjadi respons nyata terhadap dampak perubahan iklim, terutama banjir rob yang telah menggenangi permukiman warga di kawasan tersebut (15/12/2024).
Rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam aksi ini mencakup:
1. Penanaman Mangrove – Sebagai langkah penting untuk memitigasi abrasi pesisir Pulau Jawa sekaligus melestarikan ekosistem pantai.
2. Aksi Bersih Pantai – Gerakan membersihkan sampah di pesisir untuk mengurangi pencemaran laut dan meningkatkan kebersihan lingkungan.
3. Pemberian Bantuan Peralatan – Penyerahan perahu karet untuk mendukung upaya masyarakat dalam menjaga lingkungan dan menghadapi banjir rob.
4. Bazar Tukar Sampah dengan Sembako – Sebuah program edukasi pengelolaan sampah yang memberikan manfaat langsung berupa sembako kepada masyarakat.
Dalam keterangannya, Thomas Djiwandono menyampaikan bahwa aksi ini merupakan wujud nyata solidaritas lintas agama dalam menghadapi tantangan lingkungan. “Di tengah krisis perubahan iklim, kolaborasi lintas agama seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk ikut menjaga bumi kita,” ujar Thomas, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Panitia Natal Nasional 2024.
Perjalanan rombongan untuk mencapai lokasi acara tidaklah mudah. Mereka harus melewati genangan banjir rob yang melanda kawasan Muara Gembong, yang menjadi pengingat langsung tentang tantangan berat yang dihadapi masyarakat pesisir.
Aksi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang, baik bagi kelestarian lingkungan pesisir Jawa maupun kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Dengan kolaborasi antara pemerintah, komunitas lintas agama, dan masyarakat, gerakan ini diharapkan menjadi inspirasi untuk menghadapi ancaman perubahan iklim dan membangun keberlanjutan untuk generasi mendatang.
(M. Rafi)