Markaberita.id | Jakarta – Chico Hakim, salah satu anggota tim transisi Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno terpilih Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, menekankan pentingnya revitalisasi pasar tradisional sebagai pusat aktivitas yang nyaman, modern, dan relevan dengan perkembangan teknologi. Pernyataan ini disampaikan dalam diskusi publik bertema “Nyok Ramaikan Pasar Jakarta” yang diadakan oleh Forum Pemuda Peduli Jakarta (FPPJ) di Hotel Horison Balairung, Jakarta, Kamis (23/01/2025).
Dalam kesempatan ini juga Chico menjelaskan prinsip kerja tim transisi yang bertugas memuluskan tongkat estafet dari gubernur dan wakil gubernur definitif yang baru.
“Tugas kami bukan untuk memutuskan, tetapi memuluskan. Salah satunya adalah menyinkronkan program visi-misi gubernur baru dengan program yang sudah berjalan di Pemprov DKI saat ini,” katanya.
Ia menambahkan bahwa sinkronisasi ini bertujuan memastikan program-program prioritas dapat terlaksana dengan baik, setidaknya dalam 100 hari pertama pemerintahan baru.
Perbaikan Lingkungan Pasar
Dalam pembahasannya tentang pasar tradisional, Chico menyoroti pentingnya memperhatikan lingkungan pasar dan melakukan sinkronisasi antara para pemangku kepentingan. Menurutnya, pasar tradisional tidak hanya berfungsi sebagai tempat jual beli, tetapi juga sebagai ruang silaturahmi dan pelatihan masyarakat.
“Pasar harus dibikin nyaman dan menjadi ruang yang multifungsi. Selain bertransaksi, pasar bisa menjadi tempat pelatihan, baik untuk para pedagang maupun pengelola kios. Kita juga perlu memastikan pasar tradisional mampu berjalan beriringan dengan teknologi, karena kita tak bisa menghindari kemajuan teknologi,” ujar Chico.
Chico juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan pasar secara konsisten. “Kita harus konsisten dan memiliki maintenance yang baik untuk menjaga kebersihan pasar. Kebersihan adalah salah satu faktor penting yang membuat pasar menjadi tempat yang nyaman bagi masyarakat,” tambahnya.
Acara ini menghadirkan berbagai narasumber yang membahas strategi revitalisasi pasar tradisional sebagai bagian penting dari perekonomian masyarakat. Diskusi tersebut diharapkan dapat menghasilkan langkah konkret untuk menghidupkan kembali pasar tradisional sebagai ruang yang relevan, modern, dan nyaman bagi masyarakat Jakarta.(Red)