DJKI : Hari Braile Sedunia Momentum Meningkatkan Kesadaran Hak Akses Informasi Bagi Semua Kalangan

Markaberita.id | Jakarta – Dalam rangka memperingati Hari Braille Dunia, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) menegaskan komitmen pemerintah dalam mewujudkan akses literasi yang inklusif bagi kalangan difabel.

Salah satunya, melalui implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2019. Yakni dengan memberikan kemudahan bagi penyandang disabilitas untuk mengakses karya dalam format braille, audio, dan sarana lainnya tanpa hambatan hukum.

Direktur Hak Cipta dan Desain Industri DJKI Agung Damarsasongko menyoroti makna Hari Braille Dunia sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran akan hak akses informasi bagi semua kalangan.

“Hari Braille Dunia bukan hanya perayaan, tetapi pengingat bahwa akses terhadap buku dan pengetahuan adalah hak fundamental setiap individu,” ungkapnya pada Sabtu, 4 Januari 2025.

Baca Juga  Bupati Wali Kota Jadi Model Peragaan Wastra Khas Jabar

PP27/2019 juga memberikan keleluasaan bagi lembaga pendidikan, perpustakaan, dan komunitas lainnya. Yakni untuk memproduksi dan mendistribusikan karya dalam format yang dapat diakses oleh para difabel.

Bahkan, tanpa harus meminta izin dari pemegang hak cipta dengan mengajukan permohonan fasilitasi akses dimaksud kepada menteri hukum.

Dengan demikian, aturan ini menjadi tonggak penting dalam mendukung kesetaraan akses terhadap literasi di Indonesia.

Agung menambahkan bahwa sejak diundangkannya PP27/2019 tersebut, DJKI telah berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menyediakan lebih banyak karya dalam format braille dan buku audio.

“Kami bekerja sama dengan penerbit, perpustakaan, dan komunitas untuk memastikan penyandang disabilitas dapat menikmati lebih banyak buku dan karya kreatif,” katanya.

Baca Juga  Ganjar Pranowo Resmi Di Usung PDIP Di Pencapresan 2024

Selain itu, DJKI terus mengupayakan pemanfaatan teknologi modern untuk mendukung aksesibilitas.

Inovasi seperti perangkat konversi digital ke huruf braille dan aplikasi pembaca layar kini semakin mudah dijangkau.

“Teknologi menjadi jembatan bagi penyandang disabilitas untuk terhubung dengan dunia pengetahuan yang lebih luas. Kami mendorong agar teknologi ini dapat terus berkembang demi inklusivitas,” tambah Agung.

Dalam peringatan Hari Braille Dunia 2025, DJKI mengajak masyarakat untuk berperan aktif menciptakan lingkungan yang inklusif bagi penyandang disabilitas.

Hal itu dapat dimulai dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi inklusif dan mendukung inisiatif yang memastikan semua orang dapat menikmati karya intelektual tanpa terkecuali.

Hari Braille Dunia menjadi momentum untuk terus memperjuangkan hak akses informasi yang setara bagi semua, sejalan dengan visi pemerintah menciptakan Indonesia yang inklusif dan berkeadilan.

Baca Juga  Kemenkumham Buka Pendaftaran Calon Taruna Pemasyarakatan Dan Imigrasi

DJKI pun optimis bahwa melalui kerja sama yang kuat, literasi inklusif akan menjadi bagian tak terpisahkan dari pembangunan bangsa.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *