Jembatan Penghubung Pantai Bakti dan Pantai Mekar Dinilai Tidak Aman untuk Pengendara

Markaberita.id || Muaragembong, 22 Januari 2025 – Jembatan penghubung antara Desa Pantai Bakti dan Pantai Mekar di Kecamatan Muaragembong menuai kritik tajam dari berbagai pihak. Infrastruktur yang seharusnya menjadi solusi untuk meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas dinilai tidak memenuhi standar keamanan yang diperlukan, khususnya pada bagian oprit (landasan kendaraan keluar masuk jembatan).

Desain oprit jembatan ini dianggap bermasalah karena dibuat dengan belokan tajam yang berpotensi membahayakan pengendara. Ketua Umum LSM Kompi, Ergat Bustomy, mengungkapkan bahwa permasalahan ini muncul akibat pembangunan yang dilakukan tergesa-gesa, tanpa menunggu proses pembebasan lahan selesai. Akibatnya, desain oprit yang dihasilkan tidak hanya mengurangi keamanan tetapi juga kenyamanan pengendara.

“Pembangunan ini mencerminkan ego sektoral antar dinas yang mengakibatkan pemborosan anggaran. Proses yang tergesa-gesa tanpa perencanaan matang menyebabkan desain oprit yang tidak memadai dan membahayakan pengendara,” ujar Ergat Bustomy saat diwawancarai pada Rabu (22/1).

Baca Juga  Dukung Program Presiden RI Terkait Peningkatan Gizi Bagi Masyarakat,Polres PALI Adakan Berbagi Makanan Bergizi

Ergat menambahkan, desain oprit yang tidak sesuai standar dapat menyebabkan dampak negatif lainnya, termasuk keretakan pada struktur jembatan akibat beban kendaraan yang menumpuk di area transisi yang tidak lancar. Hal ini semakin mempertegas pentingnya perencanaan yang matang dalam pembangunan infrastruktur.

“Jembatan seharusnya memberikan akses yang aman dan efisien bagi kendaraan. Namun, kondisi oprit yang ada justru menimbulkan risiko kecelakaan dan merusak estetika jembatan. Bandingkan dengan Jembatan Cipamingkis, yang dirancang dengan perencanaan baik dan oprit yang memadai, sehingga kendaraan dapat melintas dengan aman dan nyaman,” imbuhnya.

Ergat menekankan bahwa proyek infrastruktur strategis, seperti pembangunan jembatan, harus dilakukan dengan koordinasi yang baik antar dinas terkait. Sinkronisasi yang matang diperlukan untuk memastikan hasil pekerjaan memenuhi standar keamanan dan kenyamanan.

Baca Juga  Jaga Situasi Keamanan yang Kondusif Jelang Pilkada PALI,Polsek Penukal Abab Gelar Giat Jum'at Curhat di Desa Spantan Jaya

“Keamanan dan kenyamanan pengguna jalan harus menjadi prioritas utama. Kerjasama yang baik antar dinas dan perencanaan yang matang adalah kunci keberhasilan proyek semacam ini. Kita harus belajar dari contoh positif, seperti Jembatan Cipamingkis, untuk memastikan bahwa pembangunan infrastruktur berjalan optimal,” pungkas Ergat.

Dengan kondisi saat ini, masyarakat berharap pemerintah segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap desain dan pelaksanaan proyek jembatan ini. Keselamatan pengendara tidak boleh dikorbankan demi mengejar target pembangunan tanpa perencanaan yang baik.

(M. Rafi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *