Ditegaskan Kembali,!! Sikap Arogan Kadis DPKPP Kabupaten Bogor, ketika dikonfirmasi Wartawan Terkait Alih Fungsi Lahan Di Puncak Pancawati Benar Adanya

Markaberita.id

Cibinong, Bogor. || Sikap tidak patut dan merendahkan yang dilakukan Kadis DPKPP Kabupaten Bogor,Teuku mulya,ST.MT. terhadap insan Pers (Jurnalis) yang sedang menjalankan tugasnya saat melakukan konfirmasi terkait perijinan dan Alih Fungsi Lahan di Puncak Pancawati ( Ruang Resepsionis DPKPP Kabupaten Bogor, Rabu, 19/03/2025) yang jadi sorotan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang akrab di panggil KDM.

Kedatangan dua Wartawan dari media online salah satu dari media Interaksi-news.com, pun sudah melalui perosedur, mengisi buku tamu dan menunggu di ruang Resepsionis.

Namun sangat disayangkan setelah menunggu beberapa waktu dan Kadis menemui langsung berujar”kenapa kamu marahin anggota saya dan ada keperluan apa” dengan Nada meninggi, atas perlakuan sikap tersebut, Bang Manik yang merupakan Awak Media yang telah melakukan Prosedur dan menjalankan tugasnya sebagai sosial kontrol, kaget dan merasa direndahkan atas perlakuan tersebut.

Baca Juga  Masyarakat Diimbau Tak Khawatir, Bey Pastikan Stok Beras di Jabar Aman Terkendali

Atas kejadian tersebut diatas, sebagai sesama Insan Pers bang Jhon Manik menegaskan kejadian tersebut benar apa adanya dan bang Nyok pun tau persis atas sikap *arogan* sang Kadis.
Namun di sini ada yang aneh tiba-tiba bang Nyok menelepon meminta agar berita atas kejadian ini yang telah ditayangkan oleh media online dan cetak Temporatur.com agar *ditakedown*, bahkan bang Nyok memberikan statement di media online Transjurnal dengan Judul “Kesalahpahaman di Kantor DPKPP Bogor: Kadis Tengku Mulya Dikabarkan Marah, Ternyata Hanya Miskomunikasi”, seolah-olah tidak ada kejadian tersebut,padahal kejadian itu dialami dan dirasakan bang Nyok juga” . Ujar Jhon Manik (Kamis,20/03/2025).

Dalam hal ini Jhon Manik “berharap itikad baik dan humanis dari sang Kadis sebagai pejabat saat melayani masyarakat Bogor tidak terkecuali terhadap Insan Pers, bukan malah sebaliknya menunjukkan sikap Arogan serta membiarkan persoalan, sehingga terjadi “perang” berita ,perang”opini” maupun silang pendapat di kalangan sesama Wartawan dan menjadi “bola liar”, sehingga terjadi juga kericuhan di Sosial media maupun diberbagai WAG wartawan, demikian pula halnya dengan Permasalahan utama yang menjadi sorotan *Terjadinya Alih Fungsi Lahan di Puncak Pancawati Bogor* dapat diselesaikan dengan baik dan Insan Pers dapat melakukan Aktivitasnya sebagai Sosial kontrol dan melakukan fungsi dengan baik tanpa merasa ada tekanan maupun intimidasi dari pihak manapun”ujar bang Manik menutup pembicaraan.
(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *