Markaberita.id | Kamis 27 maret 2025 – Idul Fitri tahun 2025 tiba di tengah berbagai keterbatasan yang dirasakan oleh banyak pihak. Fenomena organisasi masyarakat (ormas) yang meminta tunjangan hari raya (THR) kepada pengusaha menjadi sorotan utama. Bahkan, beberapa ormas tidak segan-segan melakukan tindakan ekstrem seperti menyegel pabrik dan menjarah hasil perkebunan sawit jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
Selain itu, pengurus Rukun Warga (RW) juga turut meminta perhatian lebih menjelang hari raya. Hal ini menambah beban bagi pengusaha yang sudah memiliki kewajiban untuk memberikan THR kepada karyawan mereka yang bekerja keras sepanjang tahun. Beberapa kelompok oknum pers juga tidak ketinggalan, mengajukan proposal permintaan THR dengan dalih memberikan santunan kepada anak yatim, serupa tapi tak sama.
Di sisi lain, masyarakat umum menghadapi keterbatasan finansial yang menghambat mereka untuk memenuhi ekspektasi keluarga, seperti memberikan bingkisan kepada mertua di kampung halaman atau orang tua di rumah. Keterbatasan spiritual juga dirasakan, di mana sebagian individu merasa kesulitan untuk menjalankan kewajiban ibadah namun tetap ingin menonjol dalam perayaan Idul Fitri dengan kemewahan budaya yang ada.
Keterbatasan ini tidak hanya berdampak pada kondisi finansial, tetapi juga mempengaruhi kesehatan mental. Perasaan tertekan dan bahkan rasa tidak puas terhadap keadaan dapat muncul, yang jika tidak ditangani dengan bijak, dapat berujung pada sikap kufur nikmat kepada Sang Pencipta.
Namun, di tengah segala keterbatasan ini, semangat Idul Fitri tetap dapat dirasakan oleh mereka yang menerimanya dengan ikhlas. Tanpa harus terfokus pada gemerlap perayaan atau hidangan mewah, esensi kemenangan atas diri sendiri dan hawa nafsu selama bulan Ramadhan tetap dapat dirayakan.
Silaturahmi di hari yang Fitri pun harus tetap dijalin, baik dengan mendatangi maupun menerima kunjungan. Di era digital saat ini, meskipun hanya melalui layar ponsel, ucapan maaf dan doa tetap dapat mengalir tulus dari hati yang paling dalam. Kebersamaan dengan keluarga terdekat menjadi lebih berharga, sederhana namun penuh makna.
Idul Fitri 1446 H mengajarkan kita untuk lebih bersyukur atas apa yang dimiliki. Kesehatan, keluarga, dan kesempatan untuk kembali merayakan hari kemenangan ini adalah anugerah yang tak ternilai harganya. Keterbatasan justru mengasah empati, menumbuhkan kepedulian, dan mempererat tali persaudaraan.
Mari rayakan Idul Fitri kali ini dengan penuh kesederhanaan, namun tetap khidmat dan penuh syukur. Jadikan momentum ini untuk saling menguatkan, berbagi kebahagiaan dengan cara yang sederhana, dan memohon keberkahan dari Allah SWT.
Semoga semangat Idul Fitri membawa kedamaian, kebahagiaan, dan keberkahan bagi kita semua, meskipun di tengah segala keterbatasan.
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Taqabbalallahu Minna Wa Minkum.(Rex).