Peringatan Hari Bumi: Aksi Satu Jam untuk Bumi dan Diri Sendiri

Markaberita.id| Jakarta 27 April 2025 – Setiap tanggal 22 April, dunia bersatu dalam peringatan Hari Bumi, sebuah momen krusial untuk merefleksikan interaksi manusia dengan alam semesta. Mengikuti semangat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengeluarkan instruksi yang mengimbau seluruh warganya untuk berpartisipasi dalam aksi simbolis mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak esensial selama satu jam.

Inisiatif sederhana ini melampaui sekadar penghematan energi. Dengan mengurangi konsumsi listrik, yang sebagian besar masih bersumber dari bahan bakar fosil, kita secara langsung berkontribusi pada penurunan emisi karbon. Langkah ini esensial dalam memperlambat laju pemanasan global dan memberikan kesempatan bagi Bumi untuk beristirahat sejenak dari tuntutan energi manusia yang tak henti-hentinya.

Baca Juga  Inalilahi wa inalilahi rojiun KecelakaanTragis SMK Lingga Kencana Depok 

Lebih dari sekadar dampak lingkungan, aksi satu jam tanpa penerangan dan perangkat elektronik ini membawa pesan mendalam bagi eksistensi manusia. Sebagaimana Bumi memerlukan jeda dari polusi dan eksploitasi, tubuh dan pikiran kita pun mendambakan “mati” sesaat. “Mati” di sini berarti menghentikan hiruk pikuk aktivitas, meredakan kegelisahan, dan melepaskan diri dari rutinitas yang mengikat. Satu jam tanpa gangguan gawai, tanpa sorot lampu, tanpa kebisingan dunia luar dapat menjadi ruang pemulihan yang berharga bagi sistem imun tubuh dan kesempatan bagi jiwa untuk melakukan “restart” dari akumulasi kelelahan, kekecewaan, atau amarah.

Dalam keheningan yang tercipta, sistem kekebalan tubuh memiliki peluang untuk memperkuat diri, dan jiwa menemukan kedamaian untuk kembali jernih. Ini adalah pengingat bahwa istirahat bukanlah sebuah kemunduran, melainkan fondasi penting untuk menjaga keberlangsungan hidup, baik bagi planet kita maupun bagi diri kita sendiri.

Baca Juga  Peran NU Tentukan Kemenangan Anies - AHY

Seperti Bumi yang dapat bernapas lebih lega selama satu jam, manusia pun perlu memberikan diri kesempatan untuk “mati” sejenak dari segala tekanan. Tujuannya adalah untuk kembali hidup dengan kesehatan yang lebih baik, kesadaran yang lebih tinggi, dan harmoni yang lebih mendalam dengan alam sekitar.

Mari kita jadikan peringatan Hari Bumi ini sebagai momentum untuk menumbuhkan kesadaran baru: bahwa mencintai Bumi dimulai dari kemampuan kita mencintai dan merawat diri sendiri. Mari kita mulai dengan langkah sederhana – sisihkan satu jam untuk mematikan lampu, menjauh dari hiruk pikuk dunia luar, dan menyalakan kembali koneksi kita dengan alam dan kedamaian dalam diri. (Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *