Markaberita.id | Jakarta – Perpecahan di tubuh Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Jakarta Timur semakin nyata. Besok, Sabtu (10/5), kegiatan Musyawarah Kota Luar Biasa (Muskotlub) FPTI Jakarta Timur dijadwalkan akan berlangsung di Gedung Pemuda KNPI DKI Jakarta, memicu berbagai pertanyaan dan kekecewaan dari kalangan klub panjat tebing di wilayah tersebut.
Ketua BAJA Sport Climbing, Lintang Fisutama, menyatakan bahwa klub-klub panjat tebing di Jakarta Timur sudah tidak terkejut dengan rencana Muskotlub tersebut. “Jika Muskotlub ini terjadi, ini bukanlah kesalahan klub. Kesalahan dan tanggung jawab secara moral, etika, dan organisasi sepenuhnya berada di tangan Pengprov FPTI DKI Jakarta yang kami duga kuat sengaja mengadu domba kami sesama klub,” tegasnya.
Lintang menambahkan bahwa selama kepemimpinan Dedi Satria, hubungan antar klub panjat tebing di Jakarta Timur berjalan harmonis tanpa adanya gangguan internal.
Lebih lanjut, sorotan tajam ditujukan pada munculnya kandidat Ketua Umum FPTI Jakarta Timur dengan inisial VA. Berdasarkan informasi yang diterima, VA diduga merupakan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Jakarta Pusat.
Lintang mengungkapkan kekecewaannya, “Menurut informasi yang kami dapat, VA ini sudah dikondisikan untuk menjadi calon tunggal dan Muskotlub akan berlangsung secara aklamasi.
Apa masih kurang ‘mainan’ menjadi Ketua Umum KADIN Jakarta Pusat, mengapa harus ‘mencopet’ posisi Ketua Umum FPTI Jakarta Timur?”
Keterlibatan seorang tokoh sekelas Ketua Umum KADIN Jakarta Pusat dalam bursa kepemimpinan FPTI Jakarta Timur menimbulkan dugaan adanya muatan politis di balik upaya pengambilalihan tersebut. Kejanggalan semakin terasa dengan lokasi pelaksanaan Muskotlub yang bertempat di Gedung KNPI, bukan di Gedung KONI DKI Jakarta yang seharusnya menjadi tempat yang lazim untuk acara olahraga.
“Kami khawatir organisasi kepemudaan di dalam Gedung KNPI akan terkena imbas (‘getah’) dari Muskotlub FPTI Jakarta Timur ini, seolah-olah OKP se-DKI Jakarta mendukung acara yang kami anggap tidak transparan ini,” pungkas Lintang. (Red)