Jakarta — Markaberita.id
Pondok Pesantren Nurul Amanah Jakarta kembali menggelar acara Tasyakur Haflah Akhirussanah sebagai bentuk rasa syukur atas berakhirnya tahun ajaran 2024/2025. Acara penuh khidmat ini diselenggarakan dengan mengangkat tiga kategori wisuda yang menjadi tonggak penting dalam perjalanan pendidikan santri di lingkungan pesantren.

Adapun kategori wisuda yang dilaksanakan meliputi:
• Wisuda Amtsilati ke-14, program unggulan dalam penguatan pemahaman ilmu nahwu dan shorof.
• Wisuda Tahfidzul Qur’an ke-7, bagi para santri yang telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an secara tartil.
• Wisuda Madrasah Diniyah ke-25, jenjang pendidikan formal berbasis kitab kuning dan penguatan akhlak Islamiyah.
Acara ini berlangsung dengan suasana haru dan bangga, dihadiri oleh para wali santri, tokoh masyarakat, serta tamu undangan dari berbagai kalangan. Salah satu momen yang paling berkesan adalah ketika Abah KH. Sulthon memberikan tausiyah kebangsaan yang penuh makna dan motivasi kehidupan bagi para santri dan hadirin.

Dalam nasihatnya, Abah Sulthon menekankan pentingnya kemandirian dalam hidup. Beliau mengajak seluruh santri untuk tidak hanya bergantung pada orang lain, melainkan terus berusaha dan bekerja keras dalam mencari rezeki dan ilmu. “Allah memberikan akal, tenaga, dan kesempatan kepada setiap orang secara adil. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya dengan sungguh-sungguh,” tutur beliau.
Abah juga menekankan pentingnya rasa syukur dalam segala keadaan. “Orang yang selalu merasa kurang tidak akan pernah bahagia. Tapi orang yang tahu bersyukur, walaupun sedikit, akan merasa cukup dan tenang,” ujar beliau.
Beliau juga mengingatkan agar para santri tidak sombong saat berada dalam kelebihan, dan tidak rendah diri saat menghadapi kekurangan. “Yang dinilai oleh Allah bukan harta atau jabatan, tapi amal dan keikhlasan hati.”
Dalam kesempatan tersebut, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Amanah Jakarta menyampaikan komitmennya untuk terus mencetak generasi yang cinta Al-Qur’an, berakhlak mulia, dan siap berkontribusi untuk bangsa. Tahun ajaran 2024/2025 menjadi momentum penting dalam penguatan kurikulum serta pembinaan karakter santri melalui pendekatan spiritual dan akademik.

Acara Haflah Akhirussanah ditutup dengan doa bersama dan penyerahan penghargaan kepada para wisudawan terbaik, disertai tangis haru dari para orang tua yang menyaksikan buah hati mereka menyelesaikan proses pendidikan di pesantren.
Tasyakur Haflah Akhirussanah Pondok Pesantren Nurul Amanah Jakarta tahun ini bukan hanya menjadi ajang wisuda, tetapi juga momentum refleksi dan peneguhan nilai-nilai Islam yang penuh keikhlasan, perjuangan, dan rasa syukur. Pesan-pesan moral yang disampaikan Abah Sulthon diharapkan menjadi bekal hidup bagi para santri dalam menapaki kehidupan bermasyarakat kelak.
(M. Rafi)