Diskusi Pemuda Gebu Minang: Budaya Nusantara Kunci Wujudkan Jakarta Kota Global

Markaberita.id | Jakarta, 03 Juli 2025 – Pemuda Gebu Minang sukses menggelar diskusi bertajuk “Mengkaji Ulang Budaya Minangkabau di Tanah Betawi, Mewujudkan Jakarta sebagai Kota Global” di Sekretariat DPP Gebu Minang, Tebet, Jakarta Selatan. Diskusi ini menyoroti peran krusial seluruh budaya Nusantara dalam membentuk Jakarta sebagai kota global sejati, menegaskan bahwa setiap budaya memiliki hak untuk lestari dan berkembang di Ibu Kota.

Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Chico Hakim (Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta), Desie Chrysthina Sari (Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta Komisi E), Bapak Puspadirja (Perwakilan Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta), serta Prof. Musril Zahari (Intelektual dan Budayawan Minangkabau).

Baca Juga  LPMAK : Kadishub DKI Diduga Abuse Of Power

Dukungan Terhadap Keberagaman Budaya Chico Hakim, yang memiliki akar Minang menyampaikan perhatian khusus Gubernur DKI Jakarta terhadap pengembangan budaya sebagai indikator penting dalam penilaian peringkat kota global.

Menurutnya, budaya bukan hanya simbol visual, tetapi juga nilai dan filosofi kehidupan. “Gagasan kelanjutan dari Pemuda Gebu Minang sangat dinantikan untuk menambah khazanah kekayaan kota Jakarta,” ujarnya.

Senada, Desie Chrysthina Sari mengakui adanya ketidakadilan dalam kebijakan kebudayaan sebelumnya dan menyatakan komitmen DPRD untuk memberi ruang tumbuh bagi semua kebudayaan Nusantara dalam semangat kolaborasi. “Penyeragaman tentunya akan melahirkan generasi-generasi yang canggung,” tegas Desie, menekankan pentingnya keberagaman.
Dari sisi pemerintah, Bapak Puspadirja dari Dinas Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta menyatakan dukungan penuh Pemprov DKI terhadap pelestarian budaya Nusantara, meskipun menghadapi tantangan anggaran. Ia mendorong organisasi kebudayaan untuk proaktif berkomunikasi dengan eksekutif dan legislatif terkait usulan kegiatan dan anggaran.

Baca Juga  BNN Didesak Tes Urine dan Rambut Bagi Para Pengunjung DWP 2024

Prof. Musril Zahari menyoroti keunikan falsafah hidup Minangkabau yang cenderung “zero konflik” berkat prinsip “dima bumi dipijak disinan langik dijunjunjuang, alam takambang jadi guru.” Ia mengingatkan generasi muda Minang untuk berpegang teguh pada “adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah” agar tidak kehilangan identitas di tengah modernisasi.

Rekomendasi: Pembentukan Sekolah Adat Budaya Minangkabau

Muhammad Rozi, Ketua Pemuda Gebu Minang, menyatakan kebahagiaannya atas suksesnya acara dan berharap diskusi ini berlanjut pada aksi nyata. Salah satu rekomendasi utama yang akan disampaikan kepada Pemprov DKI Jakarta dan DPRD adalah pembentukan Sekolah Adat Budaya bagi generasi muda Minangkabau di Jakarta.

“Sekolah adat dan budaya ini diharapkan menjadi sarana internalisasi adat budaya ke dalam jiwa generasi muda Minangkabau di tanah Betawi,” jelas Rozi. Ia juga berharap Pemprov DKI Jakarta dapat memberikan apresiasi atau nilai khusus bagi peserta didik keturunan Minang yang mengikuti pembelajaran di sekolah adat, sebagai pendamping muatan lokal mata pelajaran budaya Betawi. Inisiatif ini diharapkan dapat menjaga identitas budaya dan memberikan nilai tambah bagi pengembangan pendidikan di Jakarta.(Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *