ProDem.Kecam Menteri Yang Politisir Tragedi Kanjuruhan

Jakarta, markaberita.id – Sekretaris Jenderal Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (Sekjend Prodem) Mujib Hermani mengecam Menteri Kordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membacakan laporan hasil
Investigasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF)beberapa waktu lalu .

Ia menganggap apa yang disampaikan Mahfud MD itu cenderung mempolitisir rekomendasi TGIPF. Akibatnya dia menilai hal itu menambah kisruh penyelesaian tragedi kemanusiaan Kanjuruhan.

Menurutnya, jika tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022).lalu bukanlah kerusuhan antar supporter, tetapi tindak kekerasan berlebihan yang dilakukan oleh oknum Polri dan TNI. Disebutkan jika penyebab kematian yang utama para korban diduga kuat karena penembakan gas air mata yang berakibat penonton panik saling berhimpitan, berdesakan ingin keluar .

Baca Juga  Sidang Perkara Lanjutan Toni Tan, Saksi Wilyanto Berbelit Belit Saat Dicecar Pertanyaan Hakim PN Medan

“ Mahfud MD Sebagai ketua TGIPF harusnya meneruskan penyelidikan tindak.pidana terhadap orang yang diduga kuat terlibat.Karena mereka.harus bertanggung jawab atas tragedi Kanjuruhan itu,” kata Sekjen ProDem Yang kerap disapa Mujib kepada Wartawan Di Jakarta Senin (17/10/2022)

Mujib juga menyayangkan pernyataan Menkopolkam itu yang meminta pengurus dan ketua PSSI untuk mundur. Harusnya sebagai tanggung jawab moral, Dialah yang harus mundur karena gagal mengemban tugas sebagai menteri atas tewasnya ratusan orang di stadion Kanjuruhan.

“Saya melihat, Mahfud sudah gagal mengemban jabatan sebagai Menkopolhukam, salah satunya tugasnya di Papua, sudah begitu banyak rakyat dan aparat menjadi korban KKB. Janganlah cari panggung politik modal maju Cawapres 2024 di tragedi kemanusiaan Kanjuruhan ini. ProDEM masih ingat kok Mahfud MD gagal maju menjadi Cawapres tahun 2019, saat itu panggung deklarasi sudah disiapkan di Tugu Proklamasi,” ungkapnya.

Baca Juga  Per- Agustus 2024 Menteri Keuangan Sri Mulyani Ungkap APBN Devisit Rp.153.7 Trilyun

Ia khawatir, dengan pernyataan Mahfud MD yang blunder itu akan berdampak pemberian sanksi oleh Federasi sebab bola dunia ( FIFA) untuk Indonesia.Sehingga FIFA melarang Timnas maupun Klub Indonesia mengikuti kompetisi internasional, bahkan anggota dan ofisial PSSI tidak bisa mengikuti program pengembangan, kursus, atau Latihan dari FIFA dan AFC

Mujib mengingatkan, jika Indonesia pernah disanksi pada 30 Mei 2015 silam, lantaran blundernya Menteri Pemuda dan Olahraga yang saat itu intervensi ke PSSI.Sebagai pencinta sepak bola, ia berharap tidak ingin dunia.sepak.bola di Indonesia kembali dihukum oleh FIFA.

* Toh, FIFA sudah memberikan rekomendasi salah satunya adalah perbaikan infrastruktur, menata ulang prosedur pertandingan dan peningkatan standar kemanan.” Tegas pria kelahiran pulau Sumbawa itu.

Baca Juga  Milad FPPJ Ke-3 Berlangsung Meriah

Terkahir, atas tragedi Kanjuruhan ProDem meminta kepada Komnas HAM untuk melakukan penyelidikan Pro Justitia atas meninggalnya 131 supporter aremania dalam.pwristiwa tersebut.

” Negara wajib memberikan Jaminan sosial, Jaminan Kesehatan dan Jaminan Kematian kepada seluruh korban. Stop politisir tragedi kemanusian Kanjuruhan hanya untuk memenuhi hajat politik di 2024”. Pungkas Mujib.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *