Banyak Telan Korban, Ema-ema Tanam Pohon Pisang di Jalan Berlubang

Kab Bekasi ll Marka Berita.id.- Sudah tidak terhitung lagi berapa banyak korban kecelakaan akibat jalan berlubang di ruas Jalan Cabang Pulo Bambu –Sukakerta. Kesal sudah lama tidak diperbaiki BPD bersama warga Desa Sukaindah Kecamatan Sukakarya Kabupaten Bekasi menanam pohon pisang dijalan tersebut.

Ketua BPD Sukaindah Hj.Mulyana mengatakan, jalan berlubang itu sudah sering kali terjadi kecelakaan. Tanam pohon pisang ini sebagai simbol kekecewaan warga terhadap Pemerintah Kabupaten Bekasi yang lamban memperbaiki mesti sudah diusulkan.

“Sudah banyak aduan dari masyarakat, tapi kayaknya Pak. Bupati belum ngedenger belum sampai kali ia. Saya bersama warga ia tanam pohon pisang sebagai simbol bahwa benar-benar jalan ini sudah tidak layak dan sudah banyak korban,”ujar Mulyanah saat menanamkan pohon pisang di jalan raya Sukaindah-Sukakerta, Minggu ,(31/03/24).

Baca Juga  Kampanye Terakhir Nyumarno Caleg DPRD Kabupaten Bekasi Dapil 7 Blusukan 6 Titik di Cikarang Timur

Ia berharap Pemerintah Kabupaten Bekasi melalui Dinas Sumber Daya Air Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) segera memperbaiki jalan yang berlubang tersebut

Terlebih menjelang hari raya Idhul Fitri 1445 H.Sebab, jalan tersebut menjadi akses jalan utama dan satu satunya warga berlalu-lalang.

 

“Kami beserta warga berharap jalan ini secepatnya diperbaiki, inikan jalan utama,”ungkapnya.

Menurut penuturan warga sekitar, belum lama ini seorang lelaki paruh baya asal mengalami luka parah di kepala, lantaran jalan berlubang sehingga motornya pun terpental.

Dalam sehari bisa dua tiga kali kecelakaan. Terlebih saat malam. Sebab, penerangan di jalan tersebut tidak lagi berfungsi. Saya bersama warga apa ia sebagai simbol bahwa benar-benar jalan ini sudah tidak layak dan sudah banyak korban.

“Hati – hati deh lewat sini, udah banyak makan korban. Kemarin orang Pulonangka jatuh disitu,”ujar Yanto yang kediamannya tidak jauh dari jalan berlubang tersebut.

Bagi yang tidak hafal dan tidak terbiasa melintas di jalur tersebut, hampir pasti menjadi korban “ranjau” yang telat mendapat perbaikan tersebut.

Jalan mengalami ambles hingga seperti lubang besar. Lebarnya pun hampir setengah badan jalan.

Jika tidak hati-hati, apalagi dalam kecepatan tinggi, pengguna jalan yang ban kendaraannya masuk dalam lubang tersebut, hampir pasti jatuh, utamanya kendaraan roda dua.

“Udah bebilang ke Pemerintah setempat, kalau cuma ditambal tambal doang mah besok juga rusak lagi,”pungkasnya.
(Carim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *