KND : Banyak Jamaah Haji Penyadang Disabilitas Alami Masalah Kendala Teknis Dan Pelayanan 

Jakarta,Markaberita.id

Komisi Nasional Disabilitas (KND), Deka Kurniawan mengungkapkan hasil pantauannya saat menjalankan ibadah haji bersama jemaah disabilitas dan lansia. Dalam pengamatannya, Deka menemukan sejumlah masalah krusial, salah satunya adalah tantangan utama berupa belum adanya kebijakan dan sistem pendataan jemaah haji disabilitas di Kementerian Agama (Kemenag).

Dilansir oleh Berita Satu, “Padahal data ini vital sekali karena menjadi dasar dalam menentukan kebijakan, program, dan anggaran dalam pelayanan,” tegas Deka dalam keterangannya di Arab Saudi pada Selasa (18/6/2024).

Wakil Ketua KND Deka Kurniaean juga menyoroti belum terpenuhinya perspektif yang utuh tentang konsep layanan bagi jemaah haji disabilitas. Layanan yang ada saat ini lebih banyak difokuskan pada penyandang disabilitas fisik, khususnya pengguna kursi roda dari kalangan lansia.

Baca Juga  MGP Laporkan Pemrov Jabar Dalam Dugaan Korupsi Pengadaan BTT 1,2,3 dan 4 Tahun Anggaran 2020, Ke Kejagung RI

Sementara itu, ragam disabilitas lain, seperti penyandang disabilitas tuli, belum terakomodasi dalam konsep dan sistem pelayanan Kemenag. “Makanya kami siap memberi pendampingan kepada Kemenag,” tegas dia.

Masalah lain yang ditemukan adalah masih banyaknya titik-titik utama penyelenggaraan haji yang belum ramah disabilitas. Salah satu contoh kasus adalah ketika Deka mengunjungi Aura, seorang penyandang disabilitas netra, di pemondokannya di Hotel Nomor 320, Sektor 3 (Romance House).

Aura mengaku mengalami insiden pingsan di toilet Mina karena tidak ada toilet khusus disabilitas. “Saya terpaksa ikut antre lama dengan jemaah lain yang membeludak. Saya jadi kelelahan,” ujar jemaah asal Binjai ini.

Menanggapi hal tersebut, Kabid Layanan Lansia dan Disabilitas Kemenag, Slamet, mengakui ada ranah-ranah pelayanan di Tanah Suci yang belum bisa diintervensi langsung Kemenag, walaupun kebutuhannya sudah dikomunikasikan. “Itu otoritas Kementerian Haji Saudi sendiri, kami belum bisa intervensi,” jelas petugas yang mengurus Safari Wukuf ini.

Baca Juga  DPP KNPI dan APJII Bakal Bangun Desa Digital

Tantangan lain yang dihadapi adalah mengenai kuota khusus lansia dan disabilitas yang belum memadai serta belum tersosialisasi dengan baik. Deka menyayangkan masih sangat sedikit penyandang disabilitas yang dapat berhaji akibat masalah tersebut.

“Perlu afirmasi yang lebih kuat dari Kemenag agar lebih banyak lagi dari mereka yang bisa mendapatkan haknya untuk menunaikan haji,” tandas Deka. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *