Jakarta, Markaberita.id
Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) beebrapa hari lalu terkena serangan siber berupa ransomware yang mengakibatkan lumpuhnya server beberapa lembaga dan kementerian. Bahkan Ditjen Imigrasi terkena dampak yang paling parah dari serangan siber ini. Kejadian menimbulkan reaksi dari banyak pihak. Tak sedikit yang meminta agar Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, untuk mundur dari jabatannya. Bahkan muncul petisi yang dibuat SAFEnet di change.org yang sudah diteken 16 ribu masyarakat untuk meminta Budi Arie mundur dari jabatannya.
Ketua Solidaritas Pemuda Jakarta (SPJ), meminta untuk Budi Arie sadar diri, minta maaf, dan mundur dari jabtannya.
“Budi Arie harus mundur. Kalau dia punya malu, harusnya mundur. Tidak layak dia jadi Menteri Kominfo. Kerjanya tidak becus. PDNS saja sampai dibobol hacker. Padahal menurut Menteri Keuangan, anggaran untuk PDNS itu Rp700 Miliar.
Anggaran sebesar itu harusnya dipakai untuk membuat sistem agar PDNS kita tidak bias dijebol dengan mudah. Bahkan PDNS yang lebih parah tidak punya back up data. Ini konyol. Beginilah kalau orang gak paham apa-apa tapi dikasih jabatan menteri. Beginilah kinerjanya. Mengecewakan” kata Umam.
Umam juga menyoroti sikap relawan Pro Jokowi (Projo) yang membela Budi Arie padahal kinerjanya jelek. “Saya juga heran sama kawan-kawan Projo. Sampai pasang badan segala buat membela Budi Arie padahal sudah jelas orang yang dibela tidak bisa kerja alias bodoh Buat apa Projo menjelekan namanya sendiri hanya untuk membela orang seperti Budi Arie? , Apa untungnya buat Projo? Yang jelas Budi Arie itu orang bodoh. Tidak bisa kerja. Cuma makan gaji buta. Orang seperti itu harus mundur dari jabatannya atau jika tidak mau mundur harus dipecat” tambah Umam. (Red)
Umam juga mendesak Presiden Joko Widodo untuk memecat Budi Arie jika yang bersnagkutan tidak mau mundur dari jabatannya.
“Saya mendesak Pak Jokowi sebagai Presiden untuk segera pecat Budi Arie dari jaabtannya. Jangan sampai Pak Jokowi korbankan reputasi baik beliau yang sudah dibangun selama 10 tahun belakaangan ini hanya untuk mempertahankan atau membela orang bodoh yang tidak bisa bekerja bernama Budi Arie yang masuk kedalam kabinetnya Pak Jokowi. Budi Arie harus segera dipecat dan Pak Jokowi segera menggantinya dengan orang lain yang memang paham dengan jobdesk Menteri Kominfo” tutup Umam.
Perlu diketahui, setelah pemerintah mengklaim sudah mengantongi pihak yang bertanggung jawab atas peretasan aset strategis nasional, muncul permohonan maaf dari Grup Brain Chiper yang mengaku bertanggung jawab atas kejadian peretasan PDNS dan meminta maaf karena peretasan yang dilakukan mereka telah membuat gangguan layanan yang cukup luas untuk masyarakat dari Indonesia. Grup Brain Chiper pun berjanji akan memberikan kunci tersebut secara gratis pada Rabu (3/7/2024).