Garut Markaberita.id
Garut, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) bekerja sama dengan Jaringan Radio Komunitas (JRK) Jawa Barat kembali menyelenggarakan program _Tular Nalar_ di Kabupaten Garut. Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (16/10/2024) di Pendopo Kecamatan Leles ini bertajuk Sekolah Kebangsaan, dengan peserta dari kalangan siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Leles.
Tular Nalar kali ini berisi Pelatihan Literasi Digital bertajuk Sekolah Kebangsaan, dengan peserta siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA)/Sederajat yang ada di Kecamatan Leles. Acara ini bertujuan untuk memberikan edukasi literasi digital kepada para peserta, terutama dalam menghadapi maraknya hoaks di tengah masa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Garut, Margiyanto, yang bertindak sebagai pembicara utama _(keynote speaker)_, menekankan pentingnya bijak bermedia sosial dan cerdas menangkal hoaks, terutama terkait Pilkada .
Margiyanto menilai kegiatan yang diselenggarakan oleh Mafindo dan JRK yang berkolaborasi dengan Radio Komunitas Suara Lelez Jomantara Garut, merupakan acara yang sangat positif dan kontekstual, karena saat ini dalam suasana melaksanakan agenda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak yang dilaksanakan di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Garut.
“Sebagian peserta merupakan pemilih pemula yang perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya Pilkada dan bagaimana menggunakan hak pilihnya dengan bijak. Kami juga mengedukasi mereka agar tidak mudah terpengaruh informasi hoaks yang sering kali muncul di masa Pilkada,” ujar Margiyanto.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun kesadaran generasi muda tentang pentingnya demokrasi yang sehat dan bermartabat, dengan memperoleh informasi yang benar dan valid mengenai calon pemimpin, Asehingga para peserta tidak terpengaruh berita-berita hoaks, khususnya yang berhubungan dengan Pilkada.
“Bagaimana mereka berupaya untuk mendapatkan informasi yang baik dan benar terkait dengan penyelenggaraan Pilkada, dan tentu (informasi) para calon Bupati dan Wakil Bupati yang saat ini mengikuti kontestasi Pilkada, sehingga pada saatnya nanti mereka menentukan pilihan mereka memiliki informasi yang cukup, informasi yang memadai, dan informasi yang positif,” kata Margiyanto.
Sementara itu, Santi Indra Astuti, Program Manager Tular Nalar, mengungkapkan bahwa program ini telah berjalan sejak tahun 2020 dan telah menjangkau lebih dari 550 ribu orang di seluruh Indonesia, berhadapan banyak segmen masyarakat, mulai dari kalanngan pendidik, Guru, mahasiswa, siswa sekolah, Lansia, kelompok disabilitas, masyarakat adat, dan berbagai sasaran kelompok rentan lainnya.
“Saat ini kita berhadapan dengan derasnya arus pemikiran maupun arus informasi yang menantang di masa Pemilu, maka itu lah yang menjadi tantangan kita saat ini,” ucapnya.
Direktur Radio Komunitas Suara Lelez (Sulez), Asep Rahmat, berharap generasi muda lebih sadar akan pentingnya melek politik agar tidak menjadi korban dalam dinamika politik. “Kami berharap acara ini bisa diikuti dengan baik oleh peserta, karena selain edukatif, juga sangat menyenangkan dan informatif,” tutur Asep.
Selain itu, Dessy Arisandi, PIC Sekolah Kebangsaan Tular Nalar, berharap peserta dapat memahami dan menerapkan pengetahuan yang diperoleh terkait pengindraan hoaks dan demokrasi di Pemilu mendatang.
“Tentunya nanti kita belajar bersama-sama di sini, _section sharring_ nya juga ada, _section_ kelompoknya ada juga, dan mudah-mudahan adik-adik di sini bisa bergembira,” tandasnya.(Ar)