Markaberita.id | Samarinda – Laboratorium Suara Indonesia merilis hasil survei terbaru menjelang hari pencoblosan Pilkada Kalimantan Timur (Kaltim) 2024. Survei ini mengungkapkan elektabilitas pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang menjadi peserta Pilkada Kaltim 2024, yakni pasangan petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi dan pasangan Rudy Mas’ud-Seno Aji.
“Hasil survei elektabilitas di Pilkada Kaltim 2024 dilakukan oleh Laboratorium Suara Indonesia pada 11-20 November 2024 untuk mengukur preferensi masyarakat terhadap dua pasangan calon,” ujar Direktur Eksekutif Laboratorium Suara Indonesia, Albertus Dino, dalam keterangannya, Jumat (22/11/2024).
Berdasarkan hasil survei, pasangan Rudy Mas’ud-Seno Aji unggul signifikan dari pasangan petahana Isran Noor-Hadi Mulyadi. Keunggulan ini terlihat dalam dua simulasi, yakni tanpa kartu bantu dan menggunakan kartu bantu surat suara.
Hasil Elektabilitas:
Simulasi Tanpa Surat Suara
Rudy Mas’ud-Seno Aji: 56,2%
Isran Noor-Hadi Mulyadi: 33,4%
Tidak Tahu/Rahasia: 10,4%
Simulasi Dengan Surat Suara
Rudy Mas’ud-Seno Aji: 60,3%
Isran Noor-Hadi Mulyadi: 36,4%
Tidak Tahu/Rahasia: 3,3%
Menurut Albertus, pasangan Rudy Mas’ud-Seno Aji tidak hanya unggul dalam elektabilitas, tetapi juga pada tingkat kesukaan (favorability).
“Tingkat kesukaan terhadap Rudy-Seno mencapai 85,7%, jauh lebih tinggi dibandingkan Isran-Hadi yang hanya 60,2%,” jelasnya.
Popularitas dan Pemilih Loyal
Meski pasangan Isran-Hadi memiliki tingkat popularitas lebih tinggi (88,8%) dibandingkan Rudy-Seno (80,4%), tingkat kesukaan dan loyalitas pemilih menjadi keunggulan pasangan Rudy-Seno.
Strong Voters (Pemilih Loyal):
Rudy-Seno: 80,2%
Isran-Hadi: 72,1%
Swing Voters (Pemilih Mengambang):
Rudy-Seno: 15,7%
Isran-Hadi: 24,6%
Albertus menegaskan, data ini menunjukkan bahwa popularitas calon belum tentu menjadi faktor penentu kemenangan. “Tingkat kesukaan yang tinggi merepresentasikan kedekatan emosional calon dengan masyarakat,” katanya.
Survei ini menggunakan metode Multistage Random Sampling dengan total 1.590 responden yang tersebar di seluruh wilayah Kaltim. Sampel dipilih secara acak dari tingkat kabupaten/kota hingga ke tingkat RT/RW. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara langsung pada 8-19 November 2024, dengan margin of error sebesar ±2,46% dan tingkat kepercayaan 95%.
“Hasil ini menunjukkan dinamika preferensi masyarakat menjelang hari pencoblosan, yang akan menjadi penentu Pilkada Kaltim 2024,” pungkas Albertus.(Red)