Kota Bandung-Markaberita. Id
Yayasan Kebudayaan Rancage kembali menggelar diskusi budaya selama dua hari (30-31 Januari) di Jalan Garut, membahas masa depan sastra Sunda dan upaya meningkatkan minat baca di kalangan generasi muda.
Diskusi ini menyoroti tantangan utama yang dihadapi sastra Sunda, yaitu masih rendahnya minat baca yang muncul secara alami. Ketua Yayasan Rancage, Bu Eti, mengungkapkan bahwa saat ini, ketertarikan terhadap sastra Sunda masih lebih banyak didorong oleh kewajiban akademik daripada kesadaran budaya. “Kita perlu menemukan cara agar sastra Sunda menjadi bagian dari kehidupan, bukan sekadar tugas kuliah,” tegasnya.
Sebagai langkah awal, Yayasan Rancage berupaya membuka akses lebih luas bagi komunitas di luar lingkaran sastra untuk ikut serta dalam berbagai kegiatan budaya. Pendekatan ini diharapkan mampu menumbuhkan apresiasi yang lebih luas terhadap sastra Sunda sebelum dilakukan kajian lebih mendalam mengenai pola konsumsi sastra di era digital.
Hilman R
