Tulungagung, Markaberita.id – Ramadhan sering disebut bulan istimewa, apakah tujuan utama puasa Ramadhan? demikian pertanyaan yang di lontarkan awak media pada sekretaris Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Jawa Timur, Ahad (26/03/2023).
IPHI Jawa Timur melalui sekretaris menyampaikan tujuan utama telah ditulis dalam wahyu Al Qur’an. Kita tidak boleh menjawab kecuali berdasarkan penjelasan kitab suci Al Qur’an. Karena puasa ini program ibadah khusus. Upaya mewujudkan ketaqwaan sebagai tujuan utama puasa dijelaskan oleh Alloh Ta’ala dalam surat Al Baqoroh 183.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian berpuasa, sebagaimana puasa itu telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertaqwa.
Penekanannya adalah melalui puasa agar kita mempersiapkan menuju terminal taqwa dan sekaligus mewujudkan taqwa yang sejati taqwa. Yaitu kemampuan diri untuk berupaya maksimal menjalankan segala perintah Alloh Ta’ala dan berupaya maksimal untuk meninggalkan semua larangan Alloh Ta’ala.
Taqwa itu apa? Taqwa iya thoat. Sebagai hamba thoat pada robbnya. Salah satu ahli tafsir abad 21 adalah Imam Ali ash-Shabuni. Beliau menjelaskan bahwa orang-orang bertakwa adalah mereka yang takut terhadap apa saja yang telah Allah SWT larang atas diri mereka dan menunaikan apa saja yang telah Allah Ta’ala wajibkan atas diri mereka.” (Shafwah at-Tafasir karya Imam Ali ash-Shabuni).
Rumusan taqwa dapat dipelajari di ayat-ayat awal Surat Al Baqoroh.
Lebih mendalam taqwa itu upaya menjauhkan diri dari segala perkara kesyirikan, yaitu tidak menyekutukan Allah Ta’ala. Berupaya kehidupan memiliki keterkaitan hukum syariat.
Taqwa akan tampak dalam prilaku setiap kaum muslimin, yaitu prilaku sidiq yaitu jujur setiap berbicara. Mereka yang taqwa selalu amanah tepat janji dan tawadlu’, tidak sombong. Terkait kecerdasan sosial, orang yang taqwa selalu shilaturrahim dan menolong sesama kaum muslimin.