Cibadak, Markaberita.id
Musibah longsor terjadi di Kampung Cibatu Hilir RT 01/11 Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (24/1/24) pagi. 10 rumah tertimbun longsor dalam peristiwa itu. Sementara sedikitnya empat rumah terancam.
Tim Mitigasi Penanggulangan Bencana Hipperpala Indonesia mengirim tim untuk menghimpun informasi dalam rangka Tangggap Bencana , di lokasi mewancarai salah satu warga korban terkena dampak yang bernama Herni (34 th) mengatakan, dirinya baru saja pulang dari pasar sekitar pukul 06.30 pagi saat itu terjadi. Peristiwa itu terjadi di depan matanya. Rumahnya lenyap tertimbun longsor. Beruntung, suami dan dua anaknya sudah menyelamatkan diri.
“Tanah bergerak ke bawah bergemuruh. Terus ada air deras ke bawah. Di rumah ada suami dengan anak saya dua. Saya posisi di atas baru pulang dari pasar melihat langsung saat longsor. Alhamdulillah suami dan anak saya selamat, hanya rumah lenyap,” tutur Herni, Rabu (24/12/24).
Selain rumahnya, rumah kerabatnya yang tinggal berdektan juga ikut tertimbun. Namun seluruh penghuninya berhasil dievakuasi sesaat sebelum longsor terjadi.
“Sementara tinggal di rumah saudara yang jauh dari lokasi ini,” terangnya.
Sementara itu Kepala Desa Sekarwangi, Abeng Baenuri mengatakan, sebelum longsor terjadi, warga mendengar suara seperti retakan yang mencurigakan. Usai mendengar laporan itu, dirinya langsung meninjau lokasi.
“Saya ke lokasi dan ternyata betul udah ada beberapa rumpun bambu yang sudah agak miring. Agak condong dan bunyi kretek-kretek mungkin itu dari bambu yang patah,” jelasnya.
Abeng mengaku melihat potensi longsor. Dirinya menginstruksikan warga untuk ke luar dari rumah masing-masing. Sehingga tidak ada korban jiwa.
“Kejadian tepat jam 06.30 pagi terjadi. Memang tidak sekaligus karena terhalang rumpun bambu. Sampai saat ini longsor masih terus terjadi. Rumah yang sudah tertimbun ada 10. Di bawah ada empat rumah yang terancam, yang masih berdiri,” terangnya.
“Saya khawatir ini akan terjadi longsor susulan karena tanah terus bergerak. Sebagian (warga) dievakuasi. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa,” pungkasnya.
Saat ini, BPBD Kabupaten Sukabumi dan sejumlah perangkat daerah lainnya hadir memberikan support untuk penyelamatan. Namun evakuasi belum dapat dilakukan maksimal karena tanah masih terus bergerak (Red).