Markaberita.id | Jakarta – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 telah sukses dilaksanakan pada 27 November 2024, dengan diikuti oleh tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur.
Pasangan nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono, nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno bersaing memperebutkan kursi gubernur DKI Jakarta.
Berdasarkan hasil perhitungan cepat yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei, pasangan Pramono-Rano berhasil meraih lebih dari 50 persen suara, menjadikannya sebagai pemenang Pilkada DKI.
Pasangan yang diusung oleh PDI Perjuangan ini terlihat unggul atas pasangan lainnya. Namun, hasil quick count tersebut menuai keraguan dari sejumlah pihak, terutama pendukung Ridwan Kamil-Suswono, yang meragukan bahwa pasangan Pramono-Rano mampu meraih suara lebih dari 50 persen.
Menanggapi keraguan tersebut, Koordinator Presedium Gerakan Kolaborasi Jakarta (GKJ) Adjie Rimbawan menegaskan bahwa hasil quick count yang dirilis lembaga survei sudah sangat kredibel.
“Kita santai saja menanggapinya, itu hanya riak-riak kecil dari relawan pasangan yang kalah. Mereka belum siap menerima kekalahan,” ujar Adjie dalam wawancara dengan awak media, Kamis (28/11/2024).
Adjie pun menekankan bahwa hasil perhitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPUD) DKI, yang dijadwalkan diumumkan pada 16 Desember 2024, akan sesuai dengan hasil quick count tersebut, yaitu di atas 50 persen untuk pasangan Pramono-Rano.
Menurutnya, KPUD DKI tidak akan mengeluarkan hasil yang salah, apalagi dalam KPUD ada rekan-rekan yang dikenal yang memiliki integritas tinggi.
“KPUD DKI tidak akan mengeluarkan hasil yang salah. Kami percaya pada integritas mereka,” kata Adjie.
“Kami tidak perlu kuatir dengan ketidak jujuran KPUD, kita punya orang dalam yang bisa dipercaya. Mereka semua profesional dalam bertugas,” imbuhnya.
“KPUD DKI termasuk Bawaslu akan netral. Mereka tidak mungkin dapat ditekan oleh pihak manapun. Namun yang jelas kita sudah berkomunikasi dengan beberapa orang KPUD terkait hasil perolehan suara Pilkada DKI,” pungkasnya.
Meskipun ada perbedaan pendapat tentang hasil sementara ini, Adjie menyarankan semua pihak untuk legowo dan menerima keputusan yang akan diumumkan oleh KPUD DKI.
“Intinya kita harus sabar menunggu pengumuman KPUD pada 16 Desember mendatang. Semua pihak harus legowo, apapun hasilnya,” terang Adjie.
Untuk diketahui, pengumuman resmi pemenang Pilkada Jakarta 2024 baru akan dilakukan setelah KPU menyelesaikan rekapitulasi suara secara manual berjenjang.
Sesuai dengan Peraturan KPU Nomor 2 Tahun 2024, penghitungan suara dan rekapitulasi Pilkada 2024 akan berakhir pada 16 Desember 2024, dan hasil akhir siapa yang akan menjadi Gubernur DKI Jakarta diperkirakan akan diumumkan setelah tanggal tersebut. (Red)