Markaberita.id |Jakarta, 12 Desember 2024 — Ismaya Live kembali menyelenggarakan festival musik elektronik tahunan terbesar di Asia Tenggara, Djakarta Warehouse Project (DWP), yang tahun ini memasuki edisi ke-16. Acara tersebut akan berlangsung di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, selama tiga hari berturut-turut, mulai tanggal 13 hingga 15 Desember 2024.
DWP tahun ini menghadirkan sederet nama besar dalam dunia musik elektronik internasional, seperti Enam nama besar yang menjadi headliner adalah, Anima, Armin Van Buuren, Steve Aoki, Timmy Trumpet, W&W dan Zedd. yang diharapkan dapat menarik ribuan pengunjung, baik lokal maupun mancanegara. Festival ini juga dikenal sebagai salah satu daya tarik utama pariwisata musik di Indonesia, untuk menyumbangkan kontribusi ekonomi dari sektor tiket, akomodasi, dan transportasi.
Namun, penyelenggaraan DWP ke-16 ini kembali menuai kritik tajam dari sejumlah kalangan, khususnya kelompok ulama dan tokoh agama di Jakarta. Mereka menilai festival ini sebagai acara yang potensial mendorong kemaksiatan, mengingat budaya berpesta yang kerap identik dengan konsumsi alkohol dan gaya hidup bebas.
Forum Tolak DWP yang terdiri dari sejumlah ormas Islam dan kepemudaan mempertanyakan bagaimana izin penyelenggaraan acara sebesar ini dapat lolos di tengah lingkungan kota yang dianggap memiliki tradisi keagamaan yang kuat.
Menurut sumber internal, salah satu alasan mulusnya penerbitan izin adalah fokus Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang saat ini tengah disibukkan dengan dinamika politik pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024. Situasi ini dinilai memberikan celah bagi acara besar seperti DWP untuk mendapat lampu hijau tanpa pengawasan ketat dari kelompok ulama maupun masyarakat.
Bahkan berdasarkan informasi yang dihimpun markaberita, perizinan diberikan sepihak tanpa melibatkan kelompok masyarakat, hingga Forum Tolak DWP melayangkan somasi kepada Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Teguh Santoso.
“Kami prihatin dengan penyelenggaraan acara ini, tetapi kami juga memahami bahwa saat ini perhatian sebagian besar pihak sedang terpecah dengan adanya Pilkada,” ujar Kuasa Hukum Forum Tolak DWP 2024 Hendri Wilman, SH, MH pada saat ditemui di balaikota Pemprov DKI Jakarta Kamis, (12/12/2024).
Selain somasi, Forum Tolak DWP juga mendesak Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk melakukan tes urine acak terhadap para pengunjung, panitia, dan artis yang terlibat dalam festival tersebut. Desakan ini dilayangkan melalui surat resmi kepada kepala BNN.
Wilman menegaskan acara sekelas DWP2024 sering kali dikaitkan dengan potensi penyalahgunaan narkoba, mengingat sifat acara yang melibatkan pesta hingga larut malam dengan musik elektronik sebagai elemen utamanya.
“Kami meminta BNN hadir dan proaktif dalam memastikan tidak ada penyalahgunaan narkoba selama acara berlangsung. Tes urine acak adalah langkah preventif untuk menjaga Jakarta bebas dari narkotika,” kata dia.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari BNN maupun pihak Pemprov DKI Jakarta. Namun gayung bersambut gelombang penolakan terhadap event ini terus bergulir, tercatat saat ini ada sekitar lebih dari 20 kelompok masyarakat dan pemuda yang menyatakan menolak festival musik elektronik garapan Ismaya Live tersebut.(Red)