Presiden Lakukan Pertemuan Dengan Sejumlah Pimpinan Negara

Nasional66 Dilihat

Bali,Markaberita.Id

Presiden RI Joko Widodo dalam rangkaian kegiatan G 20 melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, Presiden Jokowi menegaskan pentingnya dukungan Jepang dalam menyukseskan Presidensi G20 Indonesia. Selain itu, Presiden juga berharap adanya dukungan Jepang terhadap perluasan akses pasar buah-buahan tropis Indonesia dan penyelesaian sejumlah proyek strategis di bidang infrastruktur Tanah Air.

Presiden Joko Widodo telah mengadakan pertemuan bilateral  bersama kanselir Jerman Olaf Scholz selama berlangsungnya Konferensi Asia-Pasifik (APK) ke-17 yang berlangsung di Singapura.

Dalam kunjungannya ke Asia Tenggara, Scholz telah melakukan sejumlah pembicaraan yang berfokus untuk mempromosikan perdagangan berbasis aturan yang bebas dan terbuka dengan Asia dan memperkuat ketertiban dan stabilitas global.

Baca Juga  LQ Indonesia Lawfirm Tantang Raja Sapta Oktohari Ajukan 1000 Gugatan Pencemaran Nama Baik

Perjalanan empat hari ini dilakukan mengingat keterlibatan Jerman yang meningkat di kawasan Indo-Pasifik,” kata Kedubes Jerman.

Presiden Jokowi membahas tentang penguatan kerja sama ekonomi dan terkait Presidensi G20 Indonesia.

Sebagai ekonomi terbesar di Eropa dan Asia Tenggara, peluang kerja sama ekonomi Indonesia dan Jerman sangat besar. Di sektor energi baru dan terbarukan, dan di sektor industri teknologi tinggi,” ujar Presiden.

Geopolitik dan Indonesia sebagai  Presidensi G20, adalah untuk menjembatani dua kekuatan besar antara Barat dan negara negara berkembang. Dengan menggunakan kata kunci Kolaborasi yang berarti adalah setara, adil,transparan dan terbuka sehingga tidak ada lagi pendekatan mitra barat merasa senior partner dan negara negara berkembang menjadi satu formula  sebagai kontra skema terhadap kepentingan besar skema negara global, termasuk Indonesia. Kolaborasi dan Geopolitik yang masih terus berlangsung dengan tensi yang masih memanas  dalam delegasi Eropa yang dalam jumlah banyak dengan pihak Rusia dalam jumlah setengahnya adalah bukan semata mata tentang Krisis pangan tetapi apa dibalik itu yang berkembang  yang mana baik Cina maupun Amerika punya akses untuk menditek suasana yang menjadi bahan masukan geopolitik terkait Indonesia negara besar 2024 jadi pengaruh geopolitik terhadap tensi Indonesia di pemerintahan 2024.(Dyan)

Komentar