Jakarta, Markaberita.id
Mengutip dari Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) tahun 2022 total kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani tercatat memiliki kekayaan senilai 51,87 miliar.
Jumlah kekayaan Askolani meningkat Rp.8,5 milyar dalam jangka waktu 1 tahun, Jumlah kekayaan yang cukup fantastis tersebut menuai kecurigaan dari masyarakat luas, masyarakat menanyakan dari mana sumber kekayaan tersebut, kalau hanya mengandalkan gaji sebagai Dirjen rasanya harta kekayaan Askolani tidak mencapai angka 51,8 miliar.
Menanggapi hal tersebut PD KMHDI (Pimpinan Daerah Kesatuan Kesatuan Mahasiwa Hindu Dharma Indonesia) DKI Jakarta meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) memeriksa sumber kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani dan seluruh jajaran Pejabat Bea Cukai
Hal itu di sampaikan I Nyoman Sugidana Ketua PD KMHDI (Pimpinan Daerah Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia) DKI Jakarta dalam keterangan pers nya, Selasa (14/05)
“patut dicurigai dari mana saja sumber harta kekayaan Askolani itu, BPK harus segera mengaudit sumber kekayaan Askolani dan seluruh jajaran pejabat Bea Cukai”, ucap Sugidana
Kasus viral terkait penahan alat bantu belajar siswa SLB di Surabaya ,dan viralnya kasus biaya impor sepatu olahraga yang ditagih biaya 31 Juta dan copotnya Rahmady sebagai Kepala Kantor Bea Cukai Purawakarta dari jabatannya karena terdapat kejanggalan pada LHKPN yang ia laporkan dan Dugaan penyalahgunaan wewenang
“Kasus viral besarnya biaya impor Sepatu Olah Raga yang membengkak dari jumblah seharusnya dan dicopotnya Kepala Kantor Bea Cukai purwakarta karena diduga mengakali laporan LHKPN dan indikasi penyalahgunaan wewenang, peristiwa ini menambah kecurigaan masyarakat dan tidak menutup kemungkinan hal serupa juga di lakukan oleh pejabat Bea Cukai lainnya”, imbuh Sugidana
Oleh Karena itu PD KMHDI DKI Jakarta meminta BPK untuk segera memeriksa darimana Sumber Kekayaan para Pimpinan Bea Cukai dari tingkat atas sampai paling bawah.(Red).