Pompanisasi Solusi Kekeringan Masa Tanam Kedua di Ujungjaya

Markaberita.id

Pj. Bupati Sumedang Yudia Ramli menyebut pompanisasi sebagai alternatif solusi terhadap kekeringan dan gagal panen di Kawasan Ujungjaya pada masa tanam kedua.

Hal itu disampaikan Pj Bupati saat meninjau dampak kekeringan akibat jebolnya Bendung Cariang di Desa Ujungjaya Kecamatan Ujungjaya, Sabtu (18/5/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati didampingi Kapolres Sumedang AKBP Joko Dwi Harsono dan Camat Ujungjaya Risyana

Pj. Bupati mengatakan, untuk mengantisipasi gagal panen, diperlukan pompanisasi kerja sama Pemda Sumedang bersama Forkopimda.

“Ada dampak kekeringan akibat bendung Cariang jebol sehingga diperlukan pompanisasi sekitar 600 hektare dari 1603 hektar,” tuturnya.

Menurutnya, hal tersebut perlu segera dilakukan mengingat saat ini sudah masa tanam kedua yang sangat kritis karena sebentar lagi akan panen.

Baca Juga  Dirgakkum Nyatakan Pelanggar Lalu Lintas Arus Mudik Menurun

“Jika tidak membantu petani dengan pompanisasi, maka akan terjadi gagal panen,” ujarnya.

Dikatakan Yudia, terdapat 10 ribu petani dengan 1.603 hektare di 6 desa yang terdampak kekeringan akibat jebolnya Bendung Cariang di Kecamatan Ujungjaya.

Ia mengatakan, potensi yang akan didapatkan jika Bendung Cariang ini tidak jebol maka akan 100 milyar pertahun.

Untuk itu, pihaknya akan terus mengawal agar dampak dari kekeringan tidak meluas.

“Kita akan kawal terus. Bahkan dari Forkopimcam mengawal 24 jam. Sekarang di sini sudah diturunkan 6 unit pompa yang akan mengairi 600 hektare untuk dua desa. Di sini dua bulan lagi akan panen, kalau tidak dilakukan pompanisasi, maka akan gagal panen,” ujarnya.

Baca Juga  MTQ Jabar Menjadi Berkah untuk Pelaku UMKM

Seorang petani setempat Adun (50) bersyukur dan berterima kasih dengan adanya pompanisasi yang dilakukan pemda bersama Forkopimda.

“Saya sangat berterimakasih. Mudah mudahan pompanisasi ini bisa sukses agar tidak gagal panen,” ucapnya.

Ia mengharapkan, pompanisasi dari aliran Sungai Cipelang dapat membantu mengairi lahan pertanian, termasuk miliknya.

“Untuk Desa Ujungjaya dan Palasari sekitar 400 hektare. Sawah Ujungjaya sudah sangat kering, kalau bisa pompanisasi bisa dipercepat karena jika tidak, padi akan mati,”pungkasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *