KPPU Revitalisasi TIM HPPI:Meminta Periksa Asisten Perekonomian & Keuangan DKI

Sri Haryati

Sri Haryati Asisten Perekonomian & Keuangan DKI Jakarta

 

Jakarta, Matkaberita.id

Gonjang ganjing persekongkolan makin ramai hal ini menarik perhatian Ketua HPPI Himpunan Pemuda Pembangunan Indonesia Faisal Nasution bersuara lantang (teriak) keadilan harus di tegakan meski langit runtuh. Memang persoalan hukum ibarat menegakan benang basah, tetapi hal ini harus di patuhi (laksanakan) agar hukum menjadi panglima di negara tercinta ini.

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) memutuskan tiga perusahaan melakukan pelanggaran terkait revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM). Ketiga perusahaan tersebut dinyatakan bersalah karena bersekongkol dalam tender.

“Perkara yang berasal dari laporan publik ini berkaitan dengan dugaan persekongkolan tender pada Revitalisasi Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki Tahap III (pekerjaan interior),” demikian keterangan KPPU di situsnya seperti dilihat, sabtu (21/7)

Baca Juga  LPMAK : Kepala BKD Bak Keong Diduga Operasi Kuda Troya Sedang Berjalan Buat Congkel Pj Gub HBH

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bereaksi soal BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang terbukti melakukan kongkalikong dalam proses tender proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) tahap III.

Adapun proyek revitalisasi TIM tersebut dijalankan di era kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Pada Saat itu.

Heru pun menyebut, masalah Jakpro ini bakal dibahas lebih lanjut di internal Pemprov DKI Jakarta.

“Nanti akan dibahas di internal kami,” ucapnya saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Kamis (20/7/2023).

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) pada Selasa (18/7) menghukum PT Jakarta Propertindo (Perseroda), PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama dengan hukuman denda Rp28 miliar.

Baca Juga  Tentang LAZ Zakat Sukses

Menanggapi masalah ini HPPI beranggapan harus di buka seluas luasnya dan di bongkar kotak pandora siapa dalang yang bermain di sini,dan meminta sri haryati selaku Asisten perekonomian dan keuangan yang membidangi Kordinasi di bumd juga harus di periksa agar masalah ini terbuka secara jelas. (Red).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *