Tambun Utara, Markaberita.id – Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (DPP PPDI) meresmikan workshop kerja dengan tema “Disabilitas Bekerja untuk Mandiri” pada Kamis (01/08/2024). PPDI membuka workshop kerja untuk mewujudkan perannya dalam wirausaha dan ketenagakerjaan. Workshop ini didukung oleh Lembaga TIKA dari Turki, yang memberikan bantuan untuk kegiatan perbengkelan, handicraft, dan kerajinan. Acara peresmian yang berlangsung meriah ini dihadiri oleh Bapak H. Siswadi selaku Dewan Penasehat Penyandang Disabilitas PPDI, Gökhan KESER dan Özlem GÜVENÇ selaku Perwakilan dari Turki TİKA Expert Asia Pacific Desk.
Acara dimulai dengan pembukaan oleh Bapak Haji Siswadi, selaku Dewan Penasehat Penyandang Disabilitas PPDI. Dalam pidatonya, “Kami mengapresiasi Ketua Umum PPDI yang telah merealisasikan pembentukan workshop kerja ini. Ini adalah langkah pertama menuju kemandirian penyandang disabilitas. Langkah berikutnya adalah melanjutkan amanah ini dengan kerja keras, semangat, dan ikhlas agar tujuan kita tercapai. Harapan kita semua, melalui workshop ini, keterampilan teman-teman penyandang disabilitas dapat meningkat. Yang tak kalah penting, kebutuhan alat bantu bagi penyandang disabilitas di Indonesia dapat terpenuhi” ujarnya.
“Pembentukan workshop kerja oleh PPDI merupakan sebuah terobosan dan sejarah baru, karena ini adalah pertama kalinya PPDI memiliki workshop setelah sekian lama. Ini bisa dijadikan percontohan dan diharapkan dapat dikembangkan oleh PPDI pusat ke perwakilan di provinsi-provinsi di Indonesia. Dengan demikian, program ini akan merata ke daerah, memungkinkan teman-teman penyandang disabilitas merasakan manfaat workshop ini dan meningkatkan perekonomian mereka baik di pusat maupun di daerah. Ucapnya
Ketua DPP PPDI, Bapak H. Norman Yulian, dalam sambutannya menyampaikan “Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Pemerintah Turki, melalui Lembaga TIKA, yang telah mempercayai PPDI untuk berkolaborasi dalam meningkatkan perekonomian dan memberdayakan penyandang disabilitas di Indonesia”. Ucapnya. Bapak H. Norman Yulian juga menyatakan bahwa “workshop ini akan menjadi usaha yang merekrut banyak penyandang disabilitas untuk bekerja dan berkreativitas, serta berharap ini menjadi kebanggaan bagi mereka. Diharapkan jumlah pekerja akan terus bertambah dan usaha ini semakin maju.” ujarnya.
Sebelum melakukan gunting pita bapak H. Norman Yulian juga berpesan kepada para pengelola workshop agar bisa menunjukkan profesionalisme, kekompokan dan tanggung jawab yang tinggi serta terus mengikuti perkembangan desain atau perkembangan produk terbaru. katanya.
Workshop yang berlokasi di Tambun Utara ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern dan peralatan yang disesuaikan dengan kebutuhan penyandang disabilitas. dan bengkel workshop ini rencananya akan memproduksi kursi roda, kemudian kebutuhan rumah tangga, kebutuhan alat kesehatan, dan kebutuhan olahraga bagi para atlet di tanah air. Handicraft merupakan salah satu produk andalan PPDI yang dihasilkan di workshop ini. Produk-produk ini tidak hanya akan dipasarkan tetapi juga menjadi upaya merekrut tenaga kerja disabilitas.
Peresmian ini juga dihadiri oleh Perwakilan dari Turki, yaitu TİKA Expert Asia Pacific Desk, yang memberikan apresiasi tinggi ke DPP PPDI. Gökhan Keser menyatakan kebanggaannya terhadap workshop PPDI yang siap digunakan, “mengungkapkan bahwa ini baru sebagian kecil dari program TIKA untuk disabilitas di Indonesia dan akan lebih maksimal ke depannya”. ujarnya.
Gökhan Keser langsung meninjau alat-alat workshop dan melihat produk-produk hasil karya penyandang disabilitas yang telah dibuat. Di bulan September nanti, Wakil Ketua TIKA akan hadir untuk grand opening workshop PPDI. Gokhan juga berjanji akan terus meningkatkan kerja sama program dengan PPDI, tidak hanya dalam bidang perbengkelan atau workshop, tetapi juga program-program lain terkait disabilitas. katanya.
Gökhan Keser berpesan, “workshop ini dapat menjadi tempat untuk menyediakan dan melayani kebutuhan alat bantu bagi penyandang disabilitas di tanah air, seperti kursi roda, tongkat, dan lainnya”. ucapnya.
Selain itu, Dalam peresmian ini, banyak pihak menunjukkan dukungannya, termasuk Staf Ahli Presiden Ibu Angkie Yudistia, Komisi Nasional Disabilitas, IFES, perbankan seperti BNI dan BTN, Lembaga FORMAS, serta beberapa kolega PPDI. diharapkan dapat menciptakan lebih banyak peluang kerja bagi penyandang disabilitas.
Bapak H. Norman Yulian juga berharap agar dengan adanya workshop PPDI, tidak hanya Lembaga TIKA dari Turki yang membantu, tetapi yang terpenting adalah perhatian dari pemerintah Indonesia untuk menjadikan workshop ini sebagai program yang lebih besar dalam pemberdayaan dan perekrutan tenaga kerja disabilitas. tutupnya.
(MR)