Markaberita.id | Jakarta 22 Maret 2025 – Dalam rangka memperingati Hari Sungai, PAM JAYA, menyelenggarakan acara penting bertajuk “Sarasehan Lingkungan: Konservasi Alam dan Mitigasi Krisis Air Bersih/Minum”. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya sungai sebagai sumber kehidupan dan perlunya upaya konservasi untuk mengatasi krisis air bersih/minum yang semakin mendesak.
Acara sarasehan lingkungan ini menghadirkan sejumlah pembicara terkemuka, diantaranya: Arief Nasrudin, Direktur Utama PAM JAYA, Nirwono Joga Stafsus Gubernur DKI Jakarta, Selamet Daroyni Institut Hijau Indonesia, Reiza Patters, Penggiat Lingkungan Hidup dan Sugiyanto, LSM KATAR dengan Moderator Aktivis Senior Jakarta Budi Siswanto, kegiatan berrlangsung di Aula KI Hajar Dewantara, Kantor Dinas Pendidikan, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Sabtu sore hari (22/3) sekaligus buka puasa bersama.
Direktur Eksekutif Koalisi Pemberdayaan Masyarakat Indonesia (KPMI) selaku fasilitator, Andi Wijaya panggilan akrab Adjie Rimbawan menyampaikan bahwa fenomena krisis lingkungan dan kelangkaan air bersih/minum membawa dampak signifikan terhadap realitas kehidupan sehari-hari.
Saat ini ada ketidakpastian musim, cuaca ekstrem, hingga peningkatan suhu terjadi lebih sering dari biasanya. Di tengah situasi ini, konservasi air tidak hanya menjadi tindakan teknis, tetapi juga perlu peranan dan partisipasi berbagai elemen menjadi urgen dalam mengatasi krisis yang kian drastis, ucapnya.
Adjie Rimbawan mengungkapkan, kesadaran akan konservasi dan mitigasi krisis menjadi niscaya sebagai langkah penting untuk memahami bahwa air tidak hanya sebagai kebutuhan primer, melainkan juga bagian dari ekosistem yang tidak terpisahkan dalam menopang kehidupan manusia.
Sarasehan lingkungan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman dan wawasan kepada para penggiat alam bebas tentang pentingnya menjaga kelestarian air bersih dan konservasi alam sebagai bagian menjaga keberlanjutan lingkungan demi menjaga ekosistem alam,” tutur Adjie.
Dalam kesempatannya Direktur Utama Perumda PAM Jaya, Arief Nasrudin memaparkan, salah satu dari 8 misi Asta Cita Presiden RI, Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka yakni, Memantapkan Sistem Pertahanan dan Mendorong Kemandirian Bangsa Melalui Swasembada Pangan, Energi, Air, Ekonomi Kreatif, Ekonomi Hijau, dan Ekonomi Biru.
Pada saat ini pemerintahan Presiden Prabowo, air juga menjadi salah satu dari 17 program prioritas yakni, swasembada pangan, energi, dan air,” ucapnya.
Arief menegaskan, diperlukan peran semua pihak untuk menjaga ketersediaan suplai air baku, termasuk melalui konservasi lingkungan.
Kami mendapatkan mandat untuk merealisasikan cakupan layanan air bersih 100 persen di Jakarta pada tahun 2030. Untuk itu, kelestarian sumber-sumber air perlu dijaga, paparnya.
Dalam sarasehan lingkungan di buka oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Sarjoko, dalam sambutannya mengapresiasi Perumda PAM Jaya yang saat ini sudah menyediakan water purifier di sejumlah sekolah, water purifier tersebut sangat memberikan manfaat untuk memenuhi kebutuhan air minum para peserta didik dan guru.
Mereka tidak perlu lagi membeli air minum dalam kemasan. Bisa menghemat uang jajan untuk ditabung, kata Sarjoko, saat membuka Sarasehan Lingkungan Dalam Rangka Hari Air Sedunia bertajuk “Konservasi Alam dan Mitigasi Krisis Air Bersih/Minum”. dan Sarjoko menjelaskan, dengan adanya water purifier tersebut juga dapat mengurangi sampah dari mengonsumsi air minum kemasan. Sehingga, kebersihan lingkungan sekolah juga bisa lebih terjaga.
cukup mambawa tumbler dari rumah dan bisa diisi air melalui water purifier untuk kebutuhan konsumsi air minum di sekolah, Sarjoko mengajak, para pelajar dan mahasiswa di Jakarta, khususnya yang tergabung dalam organisasi pecinta alam untuk berkontribusi menjaga kelestarian lingkungan sebagai upaya mitigasi menjaga ketersediaan air bersih/minum.
“Saya minta para pelajar bisa ikut menanam pohon, tidak membuang sampah sembarangan, terutama di saluran maupun sungai untuk menjaga konservasi air,” ungkapnya.
menambahkan, pelaksanaan sarasehan ini menjadi upaya untuk memberikan pemahaman dan kesadaran akan pentingnya air bersih bagi kehidupan manusia.
Perlu peran dari semua pihak untuk menjaga, mempertahankan agar tidak ada krisi air bersih. Sebab, air bersih menjadi kebutuhan yang sangat mendasar. Kita tidak bisa hidup tanpa air, paparnya.
Untuk diketahui Sarasehan lingkungan ini diikuti oleh Sispala SMA, SMK dan Madrasah Aliyah Negeri, serta tujuh Mapala di Jakarta dan senior penggiat Alam Bebas serta para Alumni Sispala se-Jakarta.(Red).