Jakarta, Markaberita.id
Musyawarah Kota FPTI Jakarta Pusat pada tahun 2023 yang mengalami kegagalan dan bubar tanpa ada hasil dalam penyelenggaraan musyawarah Kota FPTI Jakarta Pusat, bahkan terjadi kekosongan dalam kepemimpinan organisasi kurang lebih 5 bulan banyak menuai sorotan tajam dari penggiat bahkan senior-senior panjat tebing yang ada di Jakarta Pusat.
Saya ikut senang pada akhirnya dilaksanakan Muskot ini, walau sempat mengalami kemunduran waktu, sehingga terjadi kekosongan kepengurusan untuk beberapa bulan. Saya Cuma mengingatkan Muskot harus dilalui tahapan-tahapannya dengan benar. Mulai dari pembentukan kepanitaan yang punya legetimasi, sosialisasi ke club-club dengan durasi waktu yang cukup, pra muskot, penjaringan kandidat supaya tidak ada kandidat tunggal, mekanisme pemilihan ketua dan sebagainya. Intinya, ada niatan untuk membuat muskot ini menjadi baik, sehingga setelah terpilih ketua dan terbentuk kepengurusan, punya legetimasi yang kuat. Jangan ada rekayasa demi kepentingan kelompok-kelompok tertetu atau keinginan tertentu, kata Imam Ma’arif salah satu senior panjat tebing Jakarta.
Tambahnya,semoga terpilih ketua yang amanah, bisa menjalankan organisasi dengan benar, jangan sampai menjadi ketua hanya semangat cuma setahun dua tahun kemudian gak jelas kiprahnya. Menjadi ketua jangan hanya nafsu dan gagah gagahan, namun harus bertanggungjawab terhadap jalannya roda organisasi sampai periodesasi pengurusan berakhir.
Ketua terpilih harus mengakomodir calon-calon pengurus yang bisa menampung seluruh kepentingan semua club yang ada di Jakarta pusat. Sehingga nantinya kepengurusan terpilih bisa diterima oleh semua club. Ketua harus bisa mengayomi semua club, tidak memusuhi club-club binaannya, club yang seharusnya dibina malah di bunuh karakternya. Yang begini tidak boleh lagi terjadi di Jakarta Pusat, tegas, pria berambut putih ini. (Red).