Markaberita.id | Jakarta 19 Januari 2025 – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapat sambutan hangat dari pemerintah daerah (Pemda). Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan, selain meningkatkan kesehatan anak-anak, program ini juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
“Kita tahu program ini meningkatkan kesehatan sekaligus menggerakkan ekonomi daerah. Dengan adanya offtaker yang membeli hasil pertanian atau peternakan lokal, ekonomi akan berputar,” ujar Tito usai rapat di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta dilansir dari website resmi Kementerian Sekertariat Negara, Sabtu, 18 Januari 2025.
Tito menambahkan, sejumlah daerah telah mengalokasikan anggaran melalui APBD untuk mendukung program MBG. Hasil konsolidasi menunjukkan kontribusi Pemda mencapai Rp2,3 hingga Rp2,5 triliun.
“Program ini akan berjalan selama empat bulan mulai September 2025. Kabupaten menyumbang Rp2,3 triliun dan provinsi sekitar Rp2,5 triliun. Ini bukan perintah dari pusat, melainkan inisiatif Pemda, khususnya daerah dengan PAD yang kuat,” jelasnya.
Dana tersebut akan dimanfaatkan untuk membangun fasilitas pemenuhan gizi di sekolah. Presiden Prabowo Subianto juga meminta Kemendagri berkoordinasi langsung dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menargetkan daerah-daerah dengan angka stunting dan kemiskinan tinggi.
“Presiden menekankan agar kita memprioritaskan daerah dengan tingkat stunting dan kemiskinan yang tinggi. Kami akan memastikan bantuan ini menyentuh titik-titik yang belum terjangkau oleh BGN,” tambah Tito.
Bagi daerah dengan PAD rendah, seperti wilayah Indonesia bagian timur, BGN akan memberikan bantuan tambahan. “Kabupaten dengan PAD tinggi, seperti Badung, Bali, mampu meng-cover penuh kebutuhan ini. Tapi untuk daerah PAD rendah, BGN akan membantu memenuhi kekurangannya,” jelasnya.
Dengan dukungan Pemda dan koordinasi lintas instansi, program MBG diharapkan mampu memberikan dampak nyata, tidak hanya dalam menekan angka stunting, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.(Red)