Markaberita.id | Jakarta – Publik terhenyak dengan langkah berani Ormas Betawi Bangkit yang, di bawah kepemimpinan David Darmawan, secara tegas melaporkan dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, yaitu Suswono. Tidak asing dengan tindakan tegasnya, David mengajukan laporan resmi ke Polda Metro Jaya dan Bawaslu, dia bertekad memperjuangkan nilai-nilai yang diyakininya sebagai anak Betawi asli.
David Darmawan bukanlah nama baru dalam aksi pembelaan atas nama agama dan budaya Betawi. Sebelumnya, ia sempat menyoroti pernyataan kontroversial mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, yang membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing. Di luar itu, David pun dikenal atas perannya dalam memimpin aksi melawan mafia tambang, mempertaruhkan segalanya demi keadilan.
Siapa Sosok David Darmawan ini?
Ia Lahir di Jakarta pada tahun 1976, David Darmawan membawa darah Betawi asli dari kawasan Betawi Tengah. Kehidupannya sejak muda diwarnai kemewahan atau istilah Betawinya adalah ‘Anak Gedongan’, namun dengan status sosial itu tak lantas membuatnya melupakan akar budaya dan komitmen terhadap masyarakatnya.
Ia mengenyam pendidikan dasar di As-Syafi’iyah, Jati Waringin, di bawah asuhan KH Abdullah Syafi’i, sebelum melanjutkan pendidikan ke Belgia dan meraih gelar pascasarjana di Eropa. Memiliki latar belakang pendidikan yang kuat, dari ilmu informatika hingga bahasa internasional, David menjadi salah satu pendiri dan CEO PT. Socentix Group, serta pernah menjabat sebagai direktur utama termuda dalam sejarah perusahaan publik Indonesia, PT Redland Asia Capital Tbk (IDX:PLAS), pada tahun 2007. David kemudian berfokus pada investasi yang mengutamakan prinsip ramah lingkungan dan tanggung jawab sosial, mengukir jejak dalam berbagai inisiatif lingkungan dan budaya.
Kecintaan David pada kampung halamannya tercermin dalam inisiatifnya membangun kembali spirit Betawi bersama komunitas seperti kelompok tani Saka Buana, membawa teknologi hortikultura dari Belgia untuk mengembangkan bibit bambu unggulan di tanah Jakarta. Semangatnya mengangkat kebudayaan Betawi juga terlihat dari partisipasinya dalam berbagai festival budaya, seperti Festival Kriyaan, Jatinegara Festival, hingga kegiatan seni bela diri Betawi.
Menjadi Inisiator Betawi Bangkit, menyuarakan kepentingan masyarakat dengan lantang. Pada tahun 2018, David turut menggerakkan kegiatan budaya Betawi dengan menginisiasi berbagai acara, sembari mendirikan platform bisnis berbasis blockchain dan aplikasi B.E.T.A.W.I, yang bertujuan untuk memperkenalkan budaya Betawi di kancah internasional. Baginya, Betawi Bangkit adalah simbol kebangkitan identitas Betawi yang siap berkontribusi dalam pembangunan Jakarta.
Julukan “Pitung Jaman Now” melekat padanya berkat keberaniannya dalam memperjuangkan keadilan, tanpa gentar meski sering ditawari uang, kendaraan mewah, atau posisi demi menarik kembali laporannya terhadap Suswono. Baginya, ini bukan soal tawar-menawar materi, melainkan soal konsistensi seorang anak Betawi yang tak gentar membela keyakinannya.
“Saya sudah sering naik mobil mewah sejak kecil,” ujarnya dengan tegas. Yang penting di sini adalah sikap konsisten saya sebagai anak Betawi, agar pilkada ini berlangsung dengan baik dan adil.” ucapnya saat berbincang-bincang dengan markaberita, Kamis, (7/11/2024).
*Kasus Berlanjut: Pembelaan Terhadap Nilai-Nilai Agama dan Martabat Betawi*
Kasus dugaan penistaan agama ini kini berada di tangan Bawaslu Provinsi DKI Jakarta, dengan agenda klarifikasi antara pelapor dan terlapor. Suswono dituding menyinggung agama dengan pernyataannya yang menyebut Nabi Muhammad dan Siti Khadijah sebagai “janda kaya yang menikahi pengangguran.” Bagi David, ini adalah penghinaan terhadap figur suci dalam agama, yang tak bisa dibiarkan begitu saja demi elektabilitas politik.
David Darmawan tak hanya menghidupkan semangat kebangkitan Betawi, tetapi juga mengingatkan bahwa budaya dan agama bukanlah komoditas yang bisa diperdagangkan. Satu pesan yang diusungnya jelas: seorang anak Betawi akan selalu berdiri di garis depan untuk membela nilai-nilai yang ia yakini, demi masyarakat, agama, dan tanah Betawi yang ia cintai.
Sementara itu, saat ini ia mengaku tidak terlibat dalam proses dukung-mendukung salah satu calon dalam Pilkada DKI Jakarta 2024. Terkait laporan tersebut, lagi David menegaskan jika ini adalah soal akidah.
“Aye juga heran tidak ada Paslon satu dua atau tiga yang mengajak Betawi keren kaya aye,” tutupnya berseloroh. (Red)